Pancasila Ada pada Diri Setiap Rakyat Biasa
keliling indonesia - Liberius Langsinus (kanan) pada Oktober 2011 hingga Oktober 2012 keliling Indonesia mencari Kesaktian Pancasila dan menemukannya di setiap pribadi rakyat biasa. Sayang, Pancasila justru hilang di setiap gedung pemerintah.
Liberius Langsinus, kelahiran Kabupaten Sika, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada 1 Oktober 2011 memulai keliling Indonesia. Dengan bermodal uang 400 ribu rupiah dan sepeda motor Supra Fit, Liberius bertekad mencari Kesaktian Pancasila dengan berkeliling ke seluruh Nusantara.
Perjalanan dimulai ke barat menyusuri Jawa, Sumatera, hingga Aceh, lalu menyeberang terus hingga Kalimantan, Sulawesi, ke Papua, dan kembali sampai di rumah pada Oktober 2012 dengan penemuan yang ia sebut sebagai penemuan mahadahsyat. Pancasila ada di setiap pribadi manusia di seluruh pelosok Nusantara.
"Jadi, jangan khawatirkan rakyat Indonesia, negeri ini sumpah darah daging pemuda Indonesia. Suatu hari rakyat akan melahirkan pemuda hebat luar biasa yang akan membawa negeri ini keluar dari kejahatan pejabat negara," kata Liberius, di kontrakannya di Desa Sidorejo, Kecamatan Godean Km 12, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bagi Liberius, Kesaktian Pancasila yang dia temukan bukanlah pada peristiwa-peristiwa gaib yang mengiringi perjalanannya, namun peristiwi-peristiwa kecil sepanjang jalan saat ia bertemu dengan penduduk biasa. Liberius sering tidur di pinggir jalan, tapi selalu saja ada warga yang mengajak ke rumah mereka, memberinya makan, mengajaknya bertukar pikiran.
"Mereka selalu bilang, ayo makan, jangan malu. Anak saya juga di perantauan, nanti orang kasih makan. Itu bukan satu dua penduduk, tapi 99 persen rakyat Indonesia yang saya temui punya sifat-sifat yang mirip, yakni tepo sliro, empati, orang lain sakit dirinya ikut merasa sakit," katanya.
Dua kali Liberius kecelakaan yang membuatnya masuk rumah sakit dan motornya hancur. Tapi, dua kali pula warga menyelamatkannya dari kematian, membuat motornya jadi baik kembali. Salah satunya saat ia berada di Aceh, di mana mayoritas warganya adalah muslim, sementara dia hitam legam dan Nasrani.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya