Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar Rekomendasikan Tiga Strategi Atasi Polusi Udara di Indonesia

Foto : Istimewa

[Ki-Ka] Tanushree Ganguly, Director Air Quality Life Index (AQLI) di Energy Policy Institute, University of Chicago, Dr. M. Rami Alfarra, Principal Scientist and Air Quality Lead at Qatar Environment and Energy Research Institute (QEERI) at Hamad Bin Khalifa University, Ellen C. Schmitt, US Embassy fellow on air quality policy, bersama dengan Batari Saraswati, Director at Systemiq, dalam diskusi panel bertajuk "Aksi Kolektif untuk Mengatasi Polusi Udara" pada Indonesia International Sustainability Forum 2024 (6/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Diskusi panel Systemiq dan Bicara Udara di International Sustainability Forum (ISF) 2024 menghasilkan tiga rekomendasi penting mengatasi masalah polusi udara. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintahan baru dalam mempercepat penanganan polusi udara di Indonesia.

"Kolaborasi yang kuat dapat mendorong perubahan nyata dalam kualitas udara di Indonesia sambil tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Partner Systemiq and Head of APAC Sustainable Finance, Masyita Crystallin dalam diskusi yang menghadirkan sejumlah pakar terkemuka itu di Jakarta kemarin.

Adapun tiga rekomendasi itu ialah kebijakan harus berbasis data dan sains. Ini sangat penting untuk mengidentifikasi sumber polusi serta merumuskan kebijakan dan langkah-langkah mitigasi yang paling efektif dalam pengendalian udara bersih.

Kedua, perlunya aksi kolektif untuk masa depan Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam mempercepat mplementasi solusi untuk mengurangi polusi udara.

Ketiga, mobilisasi pendanaan untuk pengendalian polusi udara. Pendanaan dari sektor publik, swasta, serta bank pembangunan multilateral memainkan peran yang sangat krusial dalam mendukung investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas udara di kawasan Asia dan Pasifik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top