Pacu Manufaktur untuk Cegah Stagnasi Pertumbuhan
Stagnasi pertumbuhan lima persen bisa timbulkan fenomena "tua sebelum kaya".
Kontribusi manufaktur terhadap PDB mesti dikembalikan ke kisaran 25 persen.
JAKARTA - Perekonomian Indonesia dinilai tidak cukup jika hanya tumbuh stagnan di kisaran 5 persen karena akan menimbulkan beban fiskal, setelah berkurangnya produktivitas masyarakat dan masih rendahnya pendapatan per kapita.
Guna mengantisipasi jebakan stagnasi pertumbuhan itu, pemerintah diharapkan memacu pembangunan industri manufaktur sehingga kembali memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Ancaman stagnasi pertumbuhan itu diungkapkan oleh mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, dalam paparan ekonomi di Jakarta, Selasa (21/11).
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya