Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ngeri! Indonesia Pencemar Laut Terbesar Kedua Dunia, Pemulung dan Bank Sampah Harus Diberdayakan

Foto : Koran Jakarta/KPNas

WWF Indonesia menggelar diskusi Policy & Advocacy bertajuk: Posisi dan Peran Pemulung Dalam Dinamika Perkembangan Sirkular Ekonomi di Jakarta, (12/9). Acara diikuti WWF Indonesia, pengelola Bank Sampah Jakarta dan Depok, aktivis lingkungan.

A   A   A   Pengaturan Font

Di sini ada solusi ekologi dan ekonomi. Sejak tahun 1970-an, 1980-an pemulung sudah menjalankan 3R (reduce, reuse, recycle) sampah. Pekerjaan utama pemulung, yakni mengais, memilah sampah, dll.

"Namun, nasib pemulung masih menyedihkan. Mereka tinggal di gubuk-gubuk kumuh dan bacin, tanpa air bersih, MCK seadanya, hidup di lingkungan tercemar, hidupnya sangat tergantung pada bos, banyak terjerat utang dan rente, tidak ada keamanan dan jaminan kerja. Ketika terjadi kecelakaan bosnya tidak peduli," ungkap Bagong.

"Pemulung minta diakui keberadaannya oleh pemerintah pusat dan daerah, minta dukungan permodalan, teknologi, pasar daur ulang dan informasi yang cepat," katanya.

Sementara itu pengurus Bank Sampah dari Jakarta dan Depok mempertanyakan dukungan infrastruktur, permodalan dari pemerintah setempat. Bahkan tidak terdaftar di Dinas Lingkungan Hidup sudah berdiri beberapa tahun.

Kepada mereka, Bagong menyarankan agar melakukan pendekatan ke kepala Dina LH setempat, Direktorat Pengurangan atau Penanangan Sampah KLHK, Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), dll. Juga melakukan kegiatan dan publikasi agar pemerintah, publik, dunia usaha, media massa mengetahui keberadaan bank sampah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top