Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Negara-negara Miskin Menyerukan Reformasi Utang Mendesak atas Krisis Iklim

Foto : Istimewa

Korban banjir yang diselamatkan duduk di perahu, menyusul hujan dan banjir selama musim hujan di desa Arazi, di Pakistan, pada 11 September 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Mereka juga membutuhkan uang tunai untuk proyek-proyek untuk beradaptasi dengan dampak iklim, seperti tembok laut, drainase yang lebih baik, pusat pendinginan, dan bangunan berinsulasi yang lebih baik.

"Secara kritis, mereka membutuhkan pembiayaan untuk pulih dari peristiwa terkait cuaca buruk, seperti rekor banjir di Pakistan. Negara yang berutang banyak itu sangat membutuhkan 16 miliar dollar AS untuk pulih dari bencana," kata menteri keuangan komunike itu.

Negara-negara kaya, yang paling bertanggung jawab atas emisi karbon dioksida yang mendorong perubahan iklim, berada di bawah tekanan yang meningkat untuk memberi kompensasi kepada negara-negara miskin.

Masalahnya adalah pembayaran utang saat ini jauh lebih besar daripada pembiayaan iklim.

"Misalnya, negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang, yang sangat terkena dampak perubahan iklim, menghabiskan setidaknya 18 kali lebih banyak untuk pembayaran utang daripada yang mereka terima dalam keuangan iklim," bunyi laporan Jaringan Eropa tentang Utang dan Pembangunan awal bulan ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top