Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Nasib Pengungsi Rohingya, Bagaimana Dehumanisasi Terjadi di Media Sosial

Foto : ANTARA/Irwansyah Putra

Para pengungsi imigran Rohingya yang terdampar di pantai Lamreh Kabupaten Aceh Besar masih menempati Balee Meurseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh, Aceh, Selasa (12/12/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Produksi dan perputaran informasi di media sosial penuh dengan disinformasi dan narasi kebencian terhadap pengungsi. Paling terlihat terhadap pengungsi Rohingya

Bagas Aditya, The University of Melbourne

Pada penghujung 2023, isu pengungsi menjadi perhatian masyarakat Indonesia utamanya di sosial media. Padahal sebelumnya pengungsi internasional ini bukan isu yang banyak dibicarakan publik.

Produksi dan perputaran informasi di sosial media penuh dengan disinformasi dan narasi kebencian terhadap pengungsi. Yang paling terlihat adalah terhadap pengungsi etnis Rohingya, kelompok minoritas di Rakhine, Myanmar, yang mengalami persekusi sosial, politik, dan agama.

Di Indonesia, dehumanisasi kelompok pengungsi bahkan diproduksi dan diamplifikasi oleh influencer dan content creator. Konten mereka berisikan disinformasi dan ujaran kebencian karena cenderung mengutamakan perhatian daripada kebenaran informasi.

Situasi diperparah oleh lambannya pemerintah dan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) dalam meluruskan informasi. Ini kemudian berdampak pada berkembangnya sikap rasisme dan anti-imigran.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top