Nasib Pengungsi Rohingya, Bagaimana Dehumanisasi Terjadi di Media Sosial
Para pengungsi imigran Rohingya yang terdampar di pantai Lamreh Kabupaten Aceh Besar masih menempati Balee Meurseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh, Aceh, Selasa (12/12/2023).
Disinformasi dan narasi kebencian terhadap kelompok rentan media sosial seharusnya menjadi cambukan bagi pemerintah Indonesia dan UNHCR. Hal yang bisa dilakukan salah satunya adalah membentuk tim untuk memproduksi narasi umpan balik yang dapat mengklarifikasi atau memvalidasi kebenaran tentang isu pengungsi dan mempromosikan nilai-nilai solidaritas.
Pemerintah, jika diperlukan, dapat memangkas birokrasi penyampaian klarifikasi agar dapat meluruskan informasi secara cepat.
Bagas Aditya, Research Assistant, The University of Melbourne
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya