Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nasib Pedagang Batu Giok Myanmar yang Terjepit antara Junta dan Pemberontak

Foto : AFP

Bisnis Meredup l Sejumlah perempuan sedang merangkai manik-manik dari batu giok di sebuah bengkel di wilayah Sagaing, Myanmar, pada 10 Oktober lalu. Setelah terjadinya kudeta dan terjadinya pertempuran antara militer dan pasukan pemberontak di tambang-tambang batu giok ini, bisnis batu yang amat berharga ini kini meredup dan kehilangan kemilaunya.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jika Anda terus melakukan bisnis perdagangan Anda, kami memperingatkan bahwa hidup Anda dalam bahaya," posting kelompok pembangkang lokal yang menamai diri mereka membaca satu pemberitahuan yang diposting oleh Generation Z Power, beberapa hari sebelum pasar batu giok dibuka kembali.

Sebuah bom meledak di dekat pasar sepekan setelah para pedagang batu giok kembali berbisnis. Meskipun tidak ada korban jiwa, kelompok pembangkang mengancam akan semakin banyak melancarkan serangan lagi jika orang-orang terus berdagang di sana.

Obral Dagangan

Saat ini Beijing masih menutup perbatasannya dengan Myanmar karena pandemi dan pertempuran sporadis di sepanjang perbatasan. Karena permintaan terhadap batu giok masih besar, pembeli dari Tiongkok memanfaatkan situasi kacau di Myanmar untuk membeli secara murah batu yang amat berharga ini.

"Karena Covid dan situasi politik, mereka menawar dengan harga yang sangat rendah," kata seorang pedagang berusia 62 tahun yang tidak mau disebutkan namanya. "Tapi kami tidak punya pilihan. Kami membutuhkan mereka. Jika mereka tidak membeli atau jika kami tidak menjual, kami tidak punya tempat untuk mengandalkan bisnis ini," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top