MU Incar “Hattrick” Kemenangan atas Leicester
Garnacho mencetak gol I Pemain Manchester United, Alejandro Garnacho mencetak gol pada pertandingan Liga Inggris antara MU melawan Leicester City di Old Trafford di Manchester, Inggris, beberapa waktu lalu.
Foto: AFP/Darren StaplesMANCHESTER - Manchester United akan menjamu Leicester City di Old Trafford dalam laga putaran keempat Piala FA, Sabtu (82) dini hari WIB. Klub berjuluk Setan Merah itu bertanding dalam laga tersebut setelah mencatatkan performa kandang terburuk dalam 131 tahun terakhir pada pekan lalu.
Lima kekalahan dalam tujuh laga kandang di Liga Inggris di bawah asuhan Ruben Amorim sudah lebih banyak dibandingkan yang dialami kompatriotnya, José Mourinho, selama dua setengah tahun di MU. Amorim kini harus segera memperbaiki catatan buruk tersebut saat menghadapi sesama tim papan bawah di klasemen Liga Inggris.
Kekalahan 2-0 dari Crystal Palace di Old Trafford pada Minggu (2/2) lalu menambah catatan buruk MU yang belum pernah terjadi sejak abad ke-19.
- Baca Juga: Misi Penting PSIM Yogyakarta ke Banda Aceh
- Baca Juga: PBSI Soroti Penyelesaian Akhir Atlet
Meski Amorim telah mencatatkan kemenangan bersejarah atas Manchester City dan Arsenal di putaran ketiga Piala FA, MU takluk dengan mudah dari Nottingham Forest, Bournemouth, Newcastle United, Brighton & Hove Albion, serta Palace di Theatre of Dreams.
Saat ini “Setan Merah” masih tertahan di papan bawah klasemen, menempati peringkat ke-13 dengan hanya unggul tiga poin dari Everton di posisi ke-16. Dengan situasi ini, Piala FA dan Liga Eropa menjadi satu-satunya jalan realistis bagi mereka untuk kembali ke kompetisi Eropa musim depan.
Menjelang laga ini, Amorim mengakui bahwa tekanan di Old Trafford semakin besar. “Kami paham performa kandang belum cukup baik, dan kami harus segera mengubahnya. Ini bukan hanya soal taktik, tapi juga mentalitas. Kami harus lebih agresif dan memanfaatkan setiap peluang,” ujar Amorim.
Undian ini sebenarnya menguntungkan tuan rumah, terlebih MU memiliki catatan impresif di Piala FA saat bermain di Old Trafford. Dalam 18 pertandingan terakhir di ajang ini, MU tak pernah kalah dalam waktu normal, dengan 16 kemenangan. Arsenal adalah tim terakhir yang menang di Old Trafford di musim 2014-2015.
Leicester juga merupakan lawan yang sudah dikalahkan MU beberapa kali musim ini. Menariknya, pelatih Leicester saat ini justru merupakan sosok yang membawa MU meraih dua kemenangan tersebut.
Ruud van Nistelrooy menukangi MU saat menang 5-2 dan 3-0 atas Leicester di Piala Liga dan Liga Inggris, sebelumditunjuk sebagai pelatih The Foxes beberapa pekan setelahnya.
MU kini berpeluang mengalahkan tim yang sama tiga kali di kandang dalam satu musim untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Namun, mereka juga harus waspada, karena setelah memenangkan dua pertemuan pertama di Piala FA melawan Leicester, MU kalah dalam pertemuan terakhir pada tahun 2021. Saat itu, Leicester menang di perempat final Piala FA di King Power Stadium sebelum menjuarai turnamen tersebut.
Musim lalu, perjalanan Leicester di Piala FA terhenti di perempat final setelah kalah dari Chelsea saat masih berstatus tim Championship. Namun, saat ini situasi mereka jauh lebih buruk dibandingkan musim lalu.
Bahkan untuk mempertahankan catatan tujuh kemenangan dalam delapan laga putaran keempat terakhir tampaknya akan sulit, terutama setelah kekalahan telak di Goodison Park akhir pekan lalu.
Hanya sepekan setelah kemenangan atas Tottenham Hotspur, Leicester dihancurkan 4-0 oleh Everton, membuat The Toffees unggul sembilan poin dari dalam persaingan menghindari degradasi.
Minimnya aktivitas di bursa transfer juga semakin memperberat tugas Van Nistelrooy dalam upayanya mengangkat performa tim.
Piala Liga
Sementara itu Newcastle memastikan tempat di final Piala Liga setelah menang 2-0 atas Arsenal dalam leg kedua semifinal, Kamis (6/2) dini hari WIB. Hasil tersebut mengamankan kemenangan agregat 4-0. Jacob Murphy membuka skor di babak pertama, sebelum Anthony Gordon menambah keunggulan di St James’ Park.
The Magpies (julukan Newcastle), yang kini telah mengalahkan Arsenal tiga kali musim ini, akan menghadapi Liverpool atau Tottenham dalam laga final Wembley pada tanggal 16 Maret. Ini menjadi kesempatan besar bagi Newcastle untuk meraih trofi utama pertama sejak Piala FA 1955.
Setelah kemenangan impresif 5-1 atas Manchester City, Arsenal harus menerima kenyataan pahit dengan tersingkir dari Piala Liga. Tim asuhan Mikel Arteta kembali menunjukkan kelemahan di lini depan akibat absennya Gabriel Jesus dan Bukayo Saka.
Martin Ødegaard sempat mendapat peluang emas, tetapi gagal memanfaatkannya sebelum Newcastle mencetak gol pertama. Kesalahan kiper Arsenal, David Raya, akhirnya dimanfaatkan Gordon untuk memastikan kemenangan di menit ke-52.
Newcastle kini selangkah lagi menuju sejarah, sementara Arsenal kembali kehilangan kesempatan meraih trofi di bawah Arteta. ben/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP