Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

MPP, Generasi Baru Pelayanan Publik Terpadu

Foto : Istimewa

Menpan RB Tjahjo Kumolo meninjau MPP Kota Bekasi yang baru diresmikannya, Rabu (10/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Konsep Mal Pelayanan Publik (MPP) menjadi framework generasi baru pelayanan publik terpadu di Indonesia.Pelayanan publik generasi pertama adalah Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA).

"Sementara konsep pelayanan publikgenerasi kedua bernama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (14/3).

Konsep pelayanan publik generasi ketiga atau yang terbaru, kata Tjahjo, adalah MPP. Jadi, konsep pelayanan publik lewat MPP lebih progresifkarena memadukan PTSA dan PTSP. Termasuk di dalamnya pelayanan dari pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam satu tempat.

"Penyelenggaraan MPP merupakan sebuah terobosan untuk mengikis anggapan pelayanan pemerintah yang berbelit, lambat, mahal, dan tidak pasti," katanya.

Berdayakan Rakyat

Untuk itu, kata dia, penyelenggara pemerintahan harus menempatkan masyarakat sebagai aspek terdepan dan prioritas. Di samping mesti membangun institusi publik yang berintegritas, responsif melayani dan aktif, serta memberdayakan rakyat. Sehingga rakyat atau masyarakat terlibat langsung dalam pengelolaan kebijakan publik.

Sebelumnya, pada Rabu (10/3), Menteri Tjahjo meresmikan MPP Kota Bekasi, Jawa Barat. MPP Kota Bekasi yang diresmikannya merupakanMPP ke-36 di Indonesia. MPP Kota Bekasi menerapkan teknologi informasi. PadaMinggu depan, dirinya akanmeresmikan MPP di Kota Salatiga dan Kabupaten Gresik.

"Iniyang juga sejalan dengan pembangunan sistem perizinan terintegrasi oleh pemerintah. Dengan dibangunnya sistem daring ini dapat mengintegrasikan pasar besar dalam satu kesatuan investasi nasional," ujarnya.

Menteri Tjahjo menambahkan, untuk lingkup Jawa Barat, MPP Kota Bekasi adalah MPP yang ke-4. Konsep MPP dihadirkan oleh negara, karenamelihat potensi besar daerah untuk mendatangkan devisa, menyerap investasi yang luas, serta mengembangkan komunitas UMKM sebagai pilar ekonomi daerah.

"Prinsipnya, perizinan dan pelayanan dibuat ringkas, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi setempat," katanya.

Tjahjo berharap dengan hadirnyaMPP di Kota Bekasi dan kota-kota lain yang sedamg mempersiapkan peresmian dalam tahun 2021, dapat memangkas prosedur pelayanan yang panjang dan berbelit-belit. Selain menghadirkan pelayanan yang ramah dan mudah.

"Diharapkandengan semua ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi setempat," ujarnya.

Karena itu, dia mengingatkan agar MPP Kota Bekasi dapat memberikan pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan. Serta harus memelihara dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang sudah tersedia. Disampingmeningkatkan koordinasi dengan lintas instansi. Shingga semakin banyak jenis layanan yang diberikan sesuai kebutuhan masyarakat.

"Sebagai kota strategis penyangga ibu kota Jakarta, Kota Bekasi memiliki peluang tersendiri untuk menarik investor. Oleh karenanya, kemudahan berusaha harus didorong melalui pembangunan MPP," katanya.

Tjahjo juga mengingatkan agar aparatur negara di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi dapat menghadirkan pelayanan dengan mengedepankan keramahan. Dia yakin dengan pelayanan yang ramah, cepat dan efisien dapat menarik minat masyarakat, investor, dan calon investor untuk datang ke MPP Kota Bekasi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan MPP di Bekasi Trade Center (BTC) Mal lantai groundini diberi nama Grha H Dudung T Ruskandi. MPP dihadirkan merupakan hadiah hari ulang tahun ke-24 Kota Bekasi.

"Tujuannya, memberikan pelayanan yang terintegrasi, cepat, mudah, transparan serta nyaman," ujarnya.

Rahmat menambahkan MPP yang dibangun, dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Misalnya,mesin antrean, mesin Anjungan Dukcapil Mandiri, TV antrian, gerai layanan untuk masyarakat berkebutuhan khusus, lounge investasi dan gerai nikah. Ada juga sarana ibadah,ruang bermain anak, ruang laktasi, pojok baca, dan coffee corner.

"Hal ini untuk mewujudkan kepuasan masyarakat Kota Bekasi dalam pengurusan proses pelayanan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 secara optimal," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top