Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyikapi HOTS dalam UN 2019

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Terakhir, ajari siswa mampu mengelaborasi setiap jawaban yang diberikan. Untuk mencapai kemampuan daya nalar tingkat tinggi, para siswa benar-benar dituntut memahami sebuah konsep, bukan sekadar mengingat atau menghafal. Kemampuan mengelaborasi jawaban secara lebih detil atas sebuah pertanyaan dapat menjadi indicator, siswa memahami sebuah konsep atau sekadar mengingat atau menghafal.

Seperti dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Indonesia memang termasuk negara yang boleh dibilang ketinggalan dalam soal sistem pembelajaran menggunakan konsep HOTS. Mayoritas sekolah masih berkutat pada sistem pembelajaran yang menekankan konsep hafalan.

Maka, tidak perlu heran bila kualitas pendidikan masih tertinggal dari sejumlah negara. Setidaknya ini terlihat, misalnya, dari hasil survei Program for International Students Assessment (PISA) beberapa waktu lalu. Survei menempatkan Indonesia untuk bidang sains diperingkat 64. Sedang bidang membaca, menempati peringkat 66 dari 72 negara yang disurvei.

Untuk mengejar ketinggalan dari negara-negara lain, pembenahan sistem pembelajaran sekolah-sekolah harus segera dilakukan. Pendidikan adalah kunci kemajuan. Semakin maju pendidikan, suatu bangsa akan tambah maju dan berkualitas. Tentu, semua mengharap bangsa Indonesia semakin maju.

Penulis Guru Yayasan Pendidikan Al-Fath Sukabumi

Komentar

Komentar
()

Top