
Menteri Trenggono: Pendidikan Vokasi Harus Menciptakan SDM Unggul
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Penerimaan Peserta Didik Baru (Pentaru) Tahun Akademik 2025/2026 Satuan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Foto: ANTARAJAKARTA– Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa pendidikan vokasi kelautan dan perikanan harus menjadi wadah untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, terampil dan berdaya saing.
"Pendidikan vokasi kelautan dan perikanan harus menjadi wadah yang tidak hanya menghasilkan tenaga kerja terampil, tetapi juga inovator dan wirausahawan yang mampu mengembangkan industri perikanan nasional," kata Trenggono saat meresmikan Penerimaan Peserta Didik Baru (Pentaru) Tahun Akademik 2025/2026 Satuan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (12/3).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (Pentaru) Tahun Akademik 2025/2026 untuk Satuan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan, baik tingkat tinggi dan menengah. Program Pentaru siap menerima 2.137 taruna/taruni dan siswa/siswi baru.
Penerimaan Pentaru diresmikan oleh Menteri Trenggono sebagai bagian dari komitmen KKP mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing di sektor kelautan dan perikanan.
Dia menuturkan bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam mewujudkan program ekonomi biru yang berkelanjutan.
Dengan demikian, pendidikan vokasi, menurut Trenggono menjadi pilar utama dalam menyiapkan tenaga profesional yang mampu menghadapi tantangan global di sektor tersebut.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pentaru dirancang untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak pelaku utama kelautan dan perikanan yakni anak nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, hingga pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Pentaru Tahun Akademik 2025/2026 membuka kuota sebanyak 2.137 peserta didik, yang terdiri dari 1.650 taruna pendidikan tinggi di 11 Satuan Pendidikan Tinggi KP, yakni Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo.
Selanjutnya, Politeknik KP Bitung, Politeknik KP Sorong, Politeknik KP Bone, Politeknik KP Karawang, Politeknik KP Kupang, Politeknik KP Pangandaran, Politeknik KP Dumai, Politeknik KP Jembrana, dan Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi.
Serta 487 siswa di lima Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yakni di SUPM Ladong; SUPM Tegal; SUPM Pariaman; SUPM Kota Agung; dan SUPM Waiheru.
Seluruh kuota diberikan kepada anak-anak pelaku utama di sektor kelautan dan perikanan, memastikan bahwa mereka memiliki akses yang lebih luas terhadap pendidikan vokasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka di masa depan.
Pada kesempatan tersebut, Trenggono juga mengumumkan rencana Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan melalui pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII).
Lembaga ini akan menjadi institusi pendidikan tinggi vokasi pertama di Indonesia yang khusus berfokus pada bidang kelautan dan perikanan.
"Saya telah meminta BPPSDM KP untuk membangun institusi yang tidak hanya bersifat vokasi, tetapi juga memiliki pendekatan keilmuan yang kuat," ucapnya.
Dia menekankan bahwa Ocean Institute of Indonesia harus menjadi pusat pendidikan yang konkret, implementatif, dan mampu mencetak SDM kelautan dan perikanan yang berkualitas tinggi.
Dengan kebijakan ini, diharapkan lulusan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan di Indonesia dapat semakin kompetitif dan mampu mendukung pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) KKP I Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa seleksi Pentaru 2025 akan dilakukan secara daring dan transparan melalui platform www.pentaru.kkp.go.id untuk pendidikan tinggi vokasi KP, dan www.pentaru.kkp.go.id/supm untuk pendidikan menengah vokasi KP.
Proses seleksi akan berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari pendaftaran dan verifikasi berkas, seleksi administrasi, tes akademik, wawancara, hingga pemeriksaan kesehatan.
Nyoman menegaskan bahwa seluruh proses ini akan diawasi secara ketat untuk memastikan objektivitas dan akuntabilitas, sehingga peserta didik yang terpilih benar-benar memiliki potensi terbaik untuk berkontribusi dalam sektor kelautan dan perikanan.
"Kami berkomitmen untuk melaksanakan seleksi ini dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dengan sistem yang lebih terbuka dan berbasis digital, kami ingin memastikan bahwa setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi ini secara adil," jelas Nyoman.
Pendaftaran pada Satuan Pendidikan Tinggi Vokasi KP dibuka mulai 12 Maret hingga 31 Mei 2025. Adapun persyaratan pendaftaran meliputi ijazah, kartu keluarga, KTP orang tua, serta dokumen pendukung lainnya.
Redaktur: Bambang Wijanarko
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 4 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 5 KAI Daop 6 Menggandeng Kejaksaan untuk Menyelamatkan Aset Negara di Sleman
Berita Terkini
-
Pasukan Keamanan Pakistan Bebaskan 190 Sandera
-
Indonesia akan Ratifikasi Perjanjian LTS dengan Vietnam
-
Telan Kekalahan dari Malut United, Persita Akan Evaluasi Seluruh Pemain
-
Gol Menit Akhir Septian David Maulana Gagalkan Kemenangan Persebaya
-
Hadapi Arema, Vitor Tinoco Tuntut Pemain Maksimalkan Peluang