Menkop UKM: Kemudahan Akses Pembiayaan Membantu UMKM Maju
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki
Foto: ANTARA/Maria Cicilia GaluhKLATEN - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan bahwa salah satu upaya untuk membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maju adalah dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan.
Menurut Teten, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) harus proaktif dalam memberikan bantuan pembiayaan. Selain itu, pendekatan pinjaman dengan cara agunan dinilai sudah tidak lagi relevan bagi pelaku UMKM.
"Cara ini sudah tidak lagi dipakai di luar negeri. Mereka sudah menggunakan skema credit scoring untuk menilai UMKM layak atau tidak meraih pembiayaan. UMKM itu tidak punya aset, tapi pinjam uang ke bank harus punya agunan," ujar Teten dalam pembukaan program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Bidang KUMKM, di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/6).
Teten menyampaikan, target 30 persen dari Presiden Joko Widodo agar UMKM mendapat kredit perbankan pada 2024, dapat terealisasi apabila terdapat perubahan besar dalam kebijakan syarat peminjaman.
Lebih lanjut, Kemenkop UKM selalu berupaya agar UMKM dapat dengan mudah meraih akses pembiayaan, salah satunya adalah dengan konsolidasi para petani kecil yang memiliki sedikit lahan melalui koperasi.
Koperasi tersebut bertindak sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri atau pasar, dimana tugasnya menghubungkan para petani ke sektor pembiayaan seperti perbankan.
"Termasuk yang ada di Ciwidey, perbankan sudah masuk ke pembiayaan dengan koperasi yang menjadi offtaker. Karena bagaimana pun bank mau masuk kalau potensi rasio kredit macet atau non performing loan (NPL)-nya kecil," kata Teten.
Menurut Teten, kemudahan akses pembiayaan dapat membuat UMKM berkembang, sehingga mampu lebih banyak menciptakan lapangan kerja dan menghapus kemiskinan di berbagai daerah.
Saat ini, UMKM menyumbang 99 persen perekonomian Indonesia, sedangkan porsi korporasi atau konglomerasi hanya 0,01 persen. Namun demikian, kredit perbankan yang disediakan untuk pengusaha mikro baru sekitar 21 persen.
"UMKM kita menyediakan lapangan kerja 97 persen nasional dan punya resiliensi yang luar biasa, sekarang tinggal kita perkuat UMKM kita, jangan ketika krisis sebagai pahlawan, sebagai penyelamat, sebagai tulang punggung, ketika keadaan ekonomi pulih UMKM dilupakan lagi. Oleh karena itu akses ke pembiayaan, kemudahan usaha harus terus kita berikan pada mereka," kata Teten. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Pertamina Patra Niaga Gandeng LAPI ITB Investigasi Kualitas Pertamax
Berita Terkini
- Jangan Hanya Ditunda, Tarif PPN 12 Persen Harus Dibatalkan
- Pramono-Rano Memimpin di DKI, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Jateng
- Tingkatkan Daya Saing untuk Ambil Keuntungan dari Perang Dagang
- Menteri Pertahanan Tiongkok Diselidiki atas Tuduhan Korupsi
- Jamieson Greer Jadi Perwakilan Dagang AS untuk Melawan Tiongkok