Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga ‘Gipsi Laut’ Indonesia, Perlu Kebijakan Berbeda dari Masyarakat Adat Lain

Foto : The Conversation/Wengky Ariando

Aktivitas Bajau Lohoa yang sedang mencari ikan di perairan Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

A   A   A   Pengaturan Font

Agar perlindungan kaum adat dapat sejalan dengan pelestarian ekologi perairan, pemerintah dapat menerapkan skema pengelolaan area laut berbasis lokal (Locally Managed Marine Area, atau LMMA) yang diperkuat dengan peraturan khusus untuk kelompok gipsi laut yang sudah menetap.

Dua pendekatan tersebut sebenarnya dapat menjadi bekal untuk memperkuat upaya konservasi perairan berbasis masyarakat - termasuk bagi para gipsi laut. Tujuannya untuk menguatkan rasa kepemilikan bersama dan pelibatan warga secara utuh sejak tahap perencanaan.

Selain pendekatan kebijakan, pemerintah juga dapat berinisiatif melakukan dokumentasi kearifan lokal dan pemetaan teritorial laut secara komunal. Harapannya, proses ini dapat berhilir pada pemetaan potensi-potensi pengembangan pembangunan alternatif berbasis adat.

Dengan pemetaan tersebut, pemerintah dapat berkolaborasi dengan masyarakat adat untuk mengelola sumber daya kelautan dan perikanan sejak dalam perencanaan, pengambilan keputusan, hingga pengawasan untuk memperkuat rasa kepemilikan bersama.The Conversation

Wengky Ariando, PhD Student, Environment Development and Sustainability, Chulalongkorn University dan Dedi Supriadi Adhuri, Peneliti pada Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PMB) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesian Institute of Sciences (LIPI)
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top