Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Hidrogen Hijau dan Tantangannya untuk Transisi Energi Indonesia

Foto : The Conversation/Pertamina

Area produksi panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy. Panas bumi dapat menjadi pendorong produksi hidrogen hijau.

A   A   A   Pengaturan Font

2. Transportasi

Sebagai sumber energi, hidrogen sangat unggul karena memiliki kerapatan energi (energy density) sekitar 33,33 kilowatt jam per kilogram. Semakin tinggi kerapatan energi, maka semakin banyak energi yang tersimpan dalam volume tertentu sehingga produksi energi bisa lebih besar.

Menurut peneliti dari Centre for the Global Hydrogen Economy, Particles and Catalysis Research Laboratory, UNSW Sydney di Australia, Denny Gunawan, angka tersebut jauh lebih tinggi dari baterai kendaraan listrik.

Kendaraan dengan bahan bakar hidrogen pun, kata Denny, hanya membutuhkan waktu 3-5 menit untuk proses isi ulang hingga penuh. Ini jauh lebih cepat dari isi ulang daya baterai pada kendaraan listrik yang memakan waktu 20 menit - 1 jam untuk DC fast charging atau 4-10 jam untuk home charging.

Walau begitu, Denny menganggap hidrogen akan jauh lebih bermanfaat meredam emisi dari bus, truk, dan kapal. Ketiga moda transportasi ini yang memiliki beban kerja dan jarak tempuh lebih besar. "Sehingga lebih layak menggunakan hidrogen yang lebih ringan dengan waktu isi ulang lebih cepat," tulis dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top