Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Hidrogen Hijau dan Tantangannya untuk Transisi Energi Indonesia

Foto : The Conversation/Pertamina

Area produksi panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy. Panas bumi dapat menjadi pendorong produksi hidrogen hijau.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk Indonesia, Denny mengatakan insentif untuk pembelian kendaraan hidrogen transportasi juga sama pentingnya dengan kendaraan listrik. Guna mengembangkan transportasi umum berbasis hidrogen, pemerintah bisa memulai proyek percontohan bersama produsen luar negeri Volvo atau Mercedes-Benz untuk bus, serta Alstom untuk kereta.

Pemerintah daerah, kata Denny, juga dapat saling bermitra menyokong pembangunan jaringan stasiun pengisian hidrogen bersama badan usaha di sepanjang jalan arteri ataupun jalan tol yang menghubungkan daerah. Contohnya sudah ada. Di Australia, negara bagian New South Wales, Victoria, dan Queensland untuk mengembangkan ekosistem stasiun pengisian hidrogen "Hume Hydrogen Highway" di pantai timur Australia. Pemerintah memberikan hibah dengan total $20 juta (Rp205 miliar) untuk mendukung inisiatif ini.

Terakhir, Denny mengingatkan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia tak akan optimal tanpa dibarengi peningkatan produksi listrik energi terbarukan. "Bila hidrogen hijau yang digunakan masih dari gas alam atau batu bara, maka tentu upaya ini tidak menguntungkan lingkungan," kata dia.The Conversation

Anggi M. Lubis, Business + Economy Editor, The Conversation dan Robby Irfany Maqoma, Environment Editor, The Conversation

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top