Mengagetkan, Ada Apa Tiba-tiba PM Greenland Dorong Kemerdekaan Pulau Tersebut dari Denmark
Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, pada Jumat (3/1/2025) menyerukan kemerdekaan pulau tersebut dari Denmark.
Foto: ANTARA/AnadoluIstambul - Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, pada Jumat (3/1) menyerukan kemerdekaan pulau tersebut dari Denmark, menyebutnya sebagai langkah untuk melepaskan diri dari "belenggu era kolonial," menurut laporan media.
Dalam pidato Tahun Baru, Egede menekankan hak Greenland untuk menentukan nasib sendiri di tengah perhatian global yang kembali muncul setelah Presiden AS terpilih, Donald Trump, menghidupkan kembali minatnya untuk membeli wilayah tersebut, laporĀ Politico.
Egede menyoroti ketimpangan yang masih ada dalam hubungan antara Greenland dan Denmark, yang mengelola pulau tersebut sebagai koloni hingga 1979 dan masih memberikan subsidi tahunan sebesar 500 juta euro (sekitar 514,5 juta dolar AS atau sekitar Rp8,3 triliun).
- Baca Juga: AS Sepakati Penjualan Misil ke Jepang
- Baca Juga: Wabah Flu Burung Serang Peternakan di Jepang
"Sejarah dan kondisi saat ini telah menunjukkan bahwa kerja sama kami dengan Kerajaan Denmark belum berhasil menciptakan kesetaraan penuh," kata Egede, seraya menekankan perlunya Greenland menentukan jalannya sendiri.
Greenland, yang meraih otonomi pada 1979 dan memperoleh hak untuk mendeklarasikan kemerdekaan melalui referendum pada 2009, telah menjadi pusat kepentingan strategis dan ekonomi karena cadangan besar minyak, gas alam, dan mineralnya.
Pulau ini, yang berpenduduk 57.000 jiwa, juga menjadi lokasi pangkalan penting Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).
Komentar Egede muncul beberapa pekan setelah Trump kembali menyatakan proposal kontroversialnya untuk membeli Greenland, ide yang pertama kali dia lontarkan pada 2019.
Pemimpin Greenland tersebut dengan tegas menolak gagasan itu, menyatakan bahwa wilayah itu "tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual."
Denmark, yang telah menghadapi kritik atas ketidakadilan historis di Greenland, termasuk kampanye kontrasepsi paksa pada pertengahan abad ke-20, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meningkatkan anggaran pertahanan di pulau tersebut sebesar 1,3 miliar euro (sekitar Rp21,7 triliun).
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengaitkan waktu investasi ini dengan kebetulan, meskipun pengumuman tersebut dilakukan setelah minat Trump terhadap wilayah itu kembali mencuat.
Egede mengisyaratkan bahwa referendum tentang kemerdekaan dapat diselaraskan dengan pemilihan parlemen Greenland pada bulan April, menandai fase penting bagi masa depan wilayah tersebut.
"Upaya telah dimulai untuk menciptakan kerangka kerja bagi Greenland sebagai negara merdeka," ujarnya, seraya mendorong warga untuk mendukung visi tersebut dalam pemilu mendatang.
Greenland memiliki parlemen dan administrasinya sendiri, namun tetap memilih dua anggota untuk Folketing atau parlemen Denmark.
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Ketegangan Politik di Korsel Memanas, Penyidik Minta Polisi untuk Bantu Tangkap Yoon Suk Yeol
- Antisipasi Perubahan Perdagangan Internasional, Pemerintah Petakan Industri yang Rentan pada Tekanan Ekonomi Global
- AS Upayakan Capai Gencatan Senjata Gaza Dalam Dua Pekan
- Indonesia Perlu Meniru Kebijakan Ini, Rekor Baru Angka Perjalanan Cerminkan Ekonomi Tiongkok yang Kian Kuat
- Museum Desa Jadi Langkah Awal untuk Pelestarian Budaya Lokal