Kamis, 13 Mar 2025, 10:35 WIB

Menaker: Perluasan Pemagangan Jadi Program Prioritas Kemnaker

Menaker Yassierli saat memberikan paparan pada pelepasan 246 peserta pemagangan ke Jepang di Jiritsu Nusantara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/3/2025).

Foto: ANTARA/HO/Kemnaker

Jakarta, 13/3  - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, program pemagangan tenaga kerja Indonesia di luar negeri adalah salah satu program prioritas Kemnaker.

Dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis, Menaker menyatakan, pihaknya terus mengupayakan agar program pemagangan bagi peserta asal Indonesia dapat terus diperluas.

Menurut Menaker, peserta pemagangan adalah salah satu “Duta Indonesia” di luar negeri, sehingga mereka harus memperhatikan empat hal.

Pertama, menjaga nama baik Indonesia. Menurut Menaker, saat di luar negeri, seseorang sering digeneralisasikan dengan bangsa asalnya. Manakala dia dianggap jelek maka akan mengeneralisasi bahwa satu bangsa jelek.

“Tapi jika kesannya orang baik, orang disiplin, ulet, pekerja keras, maka itu akan menjadi image yang baik bagi bangsa Indonesia. Itulah yang disebut sebagai duta bangsa, kita harus menjaga nama baik bangsa Indonesia,” kata Yassierli.

Kedua, menggunakan waktu luang untuk belajar hal-hal lain di luar program pemagangan. Menurut dia, peserta pemagangan harus bisa mengeksplorasi banyak hal selama di luar negeri sebagai bekal diri untuk kembali ke Indonesia.

Ketiga, membangun jejaring atau relasi selama di luar negeri. Hal ini dilakukan dengan berinteraksi dengan sesama pemagang dari Indonesia, pemagang dari negara lain, maupun orang lainnya.

“Gunakan kesempatan magang untuk belajar sebanyak-banyaknya. Banyak hal yang bisa dipelajari di luar program magang,” ujar Yassierli.

Keempat, adalah menjaga akhlak. Menurut dia, bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila memiliki nilai dan akhlak yang harus dijaga.

“Tidak ada alasan, kita sudah punya akhlak kepada Tuhan, kepada orang tua, jadi lupa karena sibuk magang,” kata Yassierli.

“Kita ke luar negeri jangan sampai lebih barat dari orang barat, lebih Jepang dari orang Jepang. Kita punya value, nilai, jangan gaya-gayaan. Konsisten dengan value kita, mereka pasti respect kepada kita. Sehingga kita menjadi duta yang lengkap dalam hal kinerja, dalam hal disiplin, dalam hal akhlak,” ujarnya menambahkan.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan: