Koran-jakarta.com || Senin, 24 Mar 2025, 23:45 WIB

Masyarakat Tak Perlu Panik! Mentan Jamin Beras 2,2 Juta Ton Aman Sampai Lebaran

  • Stok Beras

JAKARTA – Saat Lebaran, permintaan beras meningkat drastis karena konsumsi rumah tangga dan kebutuhan industri makanan naik. Tanpa stok yang cukup, harga beras bisa melonjak tajam. Dengan ketersediaan stok, pemerintah bisa melakukan intervensi pasar melalui Beras SPHP untuk menekan harga.

Ket. Sejumlah pekerja menata beras dalam karung di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh.

Doc: ANTARA FOTO/ Syifa Yulinnas

Stok beras pemerintah saat Lebaran sangat penting untuk menjaga harga tetap stabil, memastikan ketersediaan pasokan, menghindari spekulasi, serta mendukung ketahanan pangan dan program sosial. Oleh karena itu, pemerintah selalu memastikan stok yang cukup menjelang dan selama Lebaran.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa stok beras saat ini tercatat sebanyak 2,2 juta ton dipastikan aman hingga Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

"Kita syukuri, harga-harga di bulan suci Ramadhan relatif stabil dan stok beras di Bulog saat ini mencapai 2,2 juta ton” kata Mentan ditemui seusai Rapat Koordinasi sekaligus buka puasa bersama jajaran Kementerian Pertanian, BUMN, TNI, dan Polri di Jakarta, Senin (24/3).

Mentan melaksanakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pencapaian swasembada pangan sebagaimana yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat dicapai dalam waktu secepatnya.

Dia menyampaikan bahwa stok beras yang ada di gudang Perum Bulog tersebut merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

"Tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Produksi padi juga mencatat rekor tertinggi," ujar Mentan.

Dia menyebutkan, berdasarkan proyeksi, produksi padi pada Januari-April 2025 diperkirakan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG), tertinggi untuk periode yang sama selama tujuh tahun terakhir.

"Pemerintah terus berupaya mengawal produksi pangan agar tetap optimal," ucapnya.

Presiden Prabowo Subianto, kata Mentan, telah memberikan arahan untuk memastikan berbagai program pertanian, seperti cetak sawah baru dan peningkatan produktivitas melalui optimalisasi lahan (Oplah), berjalan dengan baik demi mendukung swasembada pangan.

Dalam hal penyerapan gabah, pemerintah juga mencatat lonjakan signifikan. Jika pada Januari-Maret 2024 Bulog hanya mampu menyerap 35 ribu ton gabah, maka dalam tiga bulan pertama tahun ini angka penyerapan diproyeksikan bisa mencapai 700 ribu ton.

Tahun 2024, total serapan selama setahun hanya sekitarsejuta ton, sementara tahun 2025 pemerintah menargetkan tiga juta ton gabah terserap pada bulan April atau Mei nantinya.

Amran menuturkan, apabila realisasi penyerapan gabah bisa mencapai lebih dari dua juta ton dalam periode tersebut, maka stok beras nasional di Bulog akan sangat mencukupi.

“Ini adalah lompatan eksponensial. Ini kerja keras kita semua, sesuai arahan Bapak Presiden, dan saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian, TNI, Polri, serta semua pihak yang telah berkontribusi,” tegas Mentan.

Lebih lanjut, Mentan menekankan bahwa pemerintah akan terus mengantisipasi dampak musim kemarau tahun ini dengan menggencarkan program pompanisasi.

Kebijakan itu terbukti berhasil meningkatkan produksi padi lebih dari dua juta ton pada periode Agustus-Desember 2024. Dengan strategi yang sama, diharapkan produksi padi pada tahun ini tetap terjaga, sehingga ketersediaan beras nasional semakin kuat.

“Kita terus berupaya memastikan produksi tetap optimal, dan semoga dengan doa serta kerja keras bersama, swasembada pangan benar-benar bisa kita wujudkan,” kata Mentan.

Tim Redaksi:
A
M

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait