Koran-jakarta.com || Jum'at, 28 Mar 2025, 17:20 WIB

Andalkan Bahan Alami Indonesia, Industri Farmasi RI Perkuat Ekosistem Kesehatan Kamboja

  • Kamboja
  • Industri Obat
  • Industri Farmasi

JAKARTA-Kementerian Kesehatan Kamboja mendorong perusahaan untuk semakin berinvestasi dalam riset dan pengembangan guna menghadirkan obat-obatan dengan kualitas lebih baik. Hal itu untuk mendukung sistem kesehatan nasional di negara tersebut.

Andalkan Bahan Alami Indonesia, Industri Farmasi RI Perkuat Ekosistem Kesehatan Kamboja

Ket. Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, saat memberikan sambutan dalam acara di Kamboja yang berlangsung di Phnom Penh, 22 Maret 2025

Doc: istimewa Andalkan Bahan Alami Indonesia, Industri Farmasi RI Perkuat Ekosistem Kesehatan Kamboja

Kamboja berharap ekspansi industri farmasi RI terus meningkat. Selama ini perusahaan farmasi RI, berbekal bahan alami Indonesia sangat berkontribusi besar membangun ekosistem kesehatan di negara anggota ASEAN tersebut.

Hal itu disampaikan Under Secretary of State Kementerian Kesehatan Kamboja, HE Dr. Peas Muslim, pada acara perayaan 25 Tahun Dexa Medica di Kamboja yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja kemarin.

 “Kami sangat mengapresiasi kontribusi perusahaan farmasi asal Indonesia ini dalam mendukung sistem kesehatan Kamboja melalui distribusi produk farmasi yang legal dan etis, sesuai dengan regulasi kami,” tambahnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah Kamboja terus memperketat regulasi guna memastikan masyarakat mendapatkan produk farmasi yang berkualitas, aman, dan efektif, serta informasi yang akurat tentang penggunaannya.

“Berkat kolaborasi Dexa Group dan Dynamic Group selama dua setengah dekade terakhir, modernisasi produksi farmasi telah menghasilkan obat-obatan berkualitas tinggi, asli, dan aman, yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat Kamboja. Hal ini membangun kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk-produk tersebut,” ujar Dr. Peas Muslim.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menilai bahwa Dexa Medica adalah contoh sukses industri farmasi Indonesia yang mampu menembus pasar internasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat global. Keberhasilan ini juga mencerminkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Kamboja.

“Kehadiran Dexa Medica di Kamboja menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang diterima dengan baik di pasar luar negeri. Saya mengapresiasi peran Dexa Medica dalam memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Kamboja,” ujar Dubes Santo Darmosumarto.

Perusahaan farmasi asal Indonesia melakukan ekspansi pasar ke negara negara lain di kawasan Asean, kali ini, Dexa Medica yang memproduksi produk farmasi dengan menggunakan bahan baku alami dari Indonesia memperluas pasarnya ke Kamboja.

Sejak tahun 2000, perusahaan itu telah menjadi bagian penting dalam peningkatan layanan kesehatan di Kamboja. Saat ini, Dexa Medica menghadirkan lebih dari 100 SKU produk farmasi terdaftar di berbagai kelas terapi, termasuk onkologi, pernapasan, serta kardiovaskular-metabolik.

Sebagai bagian dari Dexa Group, perusahaan farmasi asal Indonesia yang telah berkontribusi dalam sektor kesehatan selama lebih dari 55 tahun, Dexa Medica memanfaatkan sumber daya manusia dan alam yang melimpah di Indonesia untuk mendorong inovasi farmasi serta peningkatan layanan kesehatan.

Produk-produk Dexa Medica memiliki peran penting dalam sektor kesehatan Kamboja. Pemerintah Kamboja menargetkan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2035, sebagaimana diuraikan dalam Roadmap Towards Universal Health Coverage in Cambodia 2024-2035. Saat ini, skema asuransi kesehatan nasional Kamboja, Bososo, telah mencakup sekitar 44,5 persen populasi negara tersebut.

Sementara itu, Founder & CEO Dynamic Group, Mr. Tom Kimson, menekankan eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia dan Kamboja dalam sektor kesehatan. Ia menjelaskan bahwa perjalanan Dexa Medica di Kamboja dimulai sejak 1998, saat Dynamic Group mulai mengimpor obat-obatan esensial untuk mendukung Kementerian Kesehatan Kamboja.

Tim Redaksi:
E
L

Like, Comment, or Share:

Parangtritis Jadi Destinasi Klasik

Parangtritis Jadi Destinasi Klasik

2025-04-01 | Aloysius Widiyatmaka

Arah Garut, Tasik, dan Pangandaran Padat

Arah Garut, Tasik, dan Pangandaran Padat

2025-04-01 | Aloysius Widiyatmaka

Jelang Musim Tanam April, Kementan Pastikan Tak Ada Lagi Pup...

Jelang Musim Tanam April, Kementan Pastikan Tak Ada Lagi Pupuk Telat

2025-04-01 | Erik

Emas Memang Kemilau

Emas Memang Kemilau

2025-04-01 | Aloysius Widiyatmaka


Artikel Terkait