Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Aparatur Negara I Terjerat Kasus Hukum Itu Sedang Sial Saja, Bukan Luar Biasa

Masyarakat Apatis pada Penegakan Hukum Kasus Korupsi

Foto : ISTIMEWA

Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, mengatakan masyarakat sudah semakin “muak” dengan perilaku elite yang manipulatif terhadap hukum karena terlalu banyak kasus-kasus korupsi dan ketidakadilan yang melibatkan pejabat dan aparat.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jadi, ada korelasi mundurnya berbagai komitmen investor dari negara maju seperti kasus investasi pengolahan nikel BASF (Badische Anilin Soda Fabrik) dan Eramet karena penegakan hukum yang lemah. Repot juga mau tarik investor, tetapi budaya korupsi masif di berbagai lapisan," papar Bhima.

Korupsi menyebabkan biaya untuk berusaha menjadi tidak kompetitif. "Ini jadi ancaman serius bagi Indonesia yang berniat jadi negara maju dengan mengandalkan komponen investasi dan ekspor," tegas Bhima.

Putus Asa

Pengamat hukum yang juga kandidat Doktor Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga, Hardjuno Wiwoho, menyatakan kontribusi terbesar dari melemahnya IPAK adalah masyarakat putus asa melihat perilaku hukum di tingkat elite. Banyak kasus yang melibatkan elite berujung dengan tidak terungkapnya kasus itu atau hukuman yang tak setimpal.

"Masyarakat sakit hati dan makin apatis terhadap institusi hukum, termasuk perkembangan KPK, dan semua institusi penegak hukum lainnya. Menteri juga banyak korupsi, jadi tontonan setiap hari bahwa kena hukum itu cuma sedang sial saja, sudah biasa, dan bukan kejadian luar biasa lagi bagi masyarakat," papar Hardjuno.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top