Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Aparatur Negara I Terjerat Kasus Hukum Itu Sedang Sial Saja, Bukan Luar Biasa

Masyarakat Apatis pada Penegakan Hukum Kasus Korupsi

Foto : ISTIMEWA

Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, mengatakan masyarakat sudah semakin “muak” dengan perilaku elite yang manipulatif terhadap hukum karena terlalu banyak kasus-kasus korupsi dan ketidakadilan yang melibatkan pejabat dan aparat.

A   A   A   Pengaturan Font

Di kesempatan lain, Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan masyarakat semakin tidak percaya dan merasa tidak ada lagi lembaga yang bisa mewakili ekspektasi publik untuk memberantas korupsi.

"Jadinya masyarakat apatis, itu dibuktikan ada isu trust dalam pajak. Masyarakat enggan membayar pajak karena salah satu isu korupsi," tegas Esther.

Sebab itu, korupsi harus diberantas dan harus clear bagaimana rule of the game-nya agar investasi masuk lebih banyak.

Sementara itu, Peneliti Institute for Financial and Economic Studies (IFES), YB. Suhartoko, mengatakan masyarakat sebenarnya tidak semakin permisif terhadap perilaku korupsi, namun lebih apatis karena ketidakberdayaan masyarakat terhadap adanya perilaku korupsi.

"Korupsi seperti lingkaran setan yang tidak bisa dibedakan ujung dan pangkalnya, sebab dan penyebabnya," tegas Suhartoko yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta tersebut.

Untuk menjadi anggota legislatif sebagai wakil rakyat yang mempunyai tugas pengawasan membutuhkan biaya besar. Sistem demokrasi yang sangat liberal, selain karena perebutan kekuasaan antarpartai, juga terjadi persaingan dalam satu partai.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top