Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masa Depan Dialog Iklim PBB Terancam Kekurangan Dana

Foto : istimewa

Orang-orang berjalan di dekat Stadion Olimpiade Baku, tempat berlangsungnya Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP29, di Baku, Azerbaijan, 18 Oktober 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Laporan terbaru menyebutkan badan PBB untuk urusan perubahan iklim sedang mengalami kekurangan, kesenjangan pendanaan yang menurut para diplomat dapat mengganggu dialog iklim internasional.

Dikutip dari The Straits Times, analisis tersebut menemukan adanya lubang anggaran setidaknya 57 juta euro untuk tahun 2024, atau hampir setengah dari dana yang dibutuhkan sekretariat Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim atauUN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) untuk menjalankan negosiasi iklim tahunan di antara hampir 200 negara dan untuk membantu melaksanakan perjanjian apa pun yang dibuat.

Anggaran yang ditetapkan untuk UNFCCC berlaku selama dua tahun. Total anggaran tahun 2024-2025, gabungan dari tiga pos anggaran utama badan tersebut, adalah sebesar 240 juta euro, dengan sekitar setengahnya diharapkan akan dialokasikan untuk tahun ini.

Negara-negara anggota UNFCCC menandatangani anggaran dan diharapkan untuk memberikan kontribusi. Anggaran tersebut mencakup dana inti yang menjadi kewajiban negara-negara tersebut untuk memberikan kontribusi, dana tambahan yang diambil dari sumbangan sukarela, dan dana sukarela lainnya untuk membantu diplomat dari negara-negara miskin menghadiri negosiasi iklim PBB.

Sementara beberapa negara seperti Jepang dan Jerman telah melampaui kewajiban pembayaran mereka, negara-negara lain - terutama Amerika Serikat dan Tiongkok, dua ekonomi terbesar di dunia dan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar, belum memenuhi kewajiban mereka. Kontribusi jatuh tempo pada tanggal 1 Januari setiap tahun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top