Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 30 Jan 2025, 20:20 WIB

Manufaktur Ekspansif Dalam 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis (30/1) mengatakan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari 2025 berada di posisi ekspansi mencapai 53,10. Capaian ini setelah melewati tahun 2024 yang penuh tantangan

Foto: istimewa

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari 2025 berada di posisi ekspansi mencapai 53,10. Capaian ini setelah melewati tahun 2024 yang penuh tantangan.

"IKI Januari 2025 meningkat 0,17 poin dibandingkan dengan bulan Desember 2024, dan meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan Januari tahun lalu,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis (30/1).

Dalam 100 hari Kabinet Merah Putih, IKI semakin menguat. Sebelumnya, IKI November 2024 juga berada di level ekspansi sebesar 52,95. Meningkatnya IKI bulan Januari ini ditopang oleh ekspansi 20 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas Triwulan III tahun 2024 sebesar 95,5 persen. 

Selain itu, peningkatan IKI bulan Januari ini juga dipengaruhi oleh berekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI, yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan. Variabel pesanan baru mengalami ekspansi dengan peningkatan sebesar 2,03 poin dibanding bulan sebelumnya menjadi 52,74. Hal ini selaras dengan kondisi pada bulan Desember ketika perusahaan menerima pesanan baru dan sedang bersiap menghadapi peningkatan permintaan di tahun 2025. 

Di sisi lain, variabel produksi tetap mengalami ekspansi sebesar 53,39, meskipun turun 2,14 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Januari ini, industri sedikit menurunkan produksi dibandingkan produksi Desember 2024. Ini karena stok barang dari peningkatan produksi di bulan sebelumnya masih banyak, sebagai antisipasi rencana kenaikan PPN 12 persen di tahun lalu. Demikian juga dengan persediaan yang tetap ekspansi sebesar 53,58, meski turun 1,00 poin dibandingkan Desember 2024. Hal ini disebabkan produsen masih berhati-hati untuk memproduksi, mengingat persediaan yang belum terserap optimal ke pasar. 

Jika dilihat dari sisi daya beli masyarakat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember menunjukkan peningkatan 1,8 poin dibandingkan bulan November. "Naiknya keyakinan konsumen pada Desember tersebut bisa dilihat pada peningkatan indeks penghasilan saat ini, indeks ketersediaan lapangan kerja, dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods), namun tidak pada seluruh golongan,"ungkap Febri.

Indeks tertinggi pada komponen penghasilan saat ini tercatat pada responden dengan pengeluaran lebih besar dari 5 juta rupiah dan kelompok usia 20-30 tahun, sedangkan untuk komponen ketersediaan lapangan kerja terindikasi meningkat pada seluruh tingkat pendidikan, kecuali pascasarjana. Sedangkan komponen pengeluaran terindikasi tertinggi pada kelompok pengeluaran 4,1 juta-5 juta rupiah dan kelompok usia 31-40 tahun.

Dengan demikian, daya beli masyarakat dapat dikatakan stabil pada level golongan menengah atas, namun tetap berhati-hati dalam melakukan pengeluaran. Sedangkan di golongan bawah, daya beli masyarakat dapat dikatakan mengalami penurunan, yang tentu saja berpengaruh pada penyerapan pasar produk manufaktur.

Hal tersebut tecermin pada tiga subsektor dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) yaitu subsektor Industri Alat Angkutan Lainnya, Industri Peralatan Listrik, dan Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL yang mayoritas konsumennya merupakan perusahaan, bukan rumah tangga perseorangan. 

Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kontraksi yaitu Industri Pengolahan Lainnya, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik, serta Industri Minuman merupakan subsektor yang dominan konsumennya merupakan rumah tangga atau perseorangan. 

Meskipun demikian, kondisi umum kegiatan usaha di bulan Januari 2025 membaik dibanding bulan Desember 2024, dilihat dari persentase jawaban responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil (dari 76,4% menjadi 76,8%). Sementara itu, optimisme pelaku usaha 6 (enam) bulan ke depan turun dari 73,4% menjadi 72,5%.

Febri menjelaskan, capaian IKI Januari 2025 sebenarnya sudah bisa tergambar dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia bulan Desember 2024 menunjukkan bahwa industri manufaktur telah berhasil rebound pada level ekspansif (51,2), setelah sebelumnya terkontraksi selama lima bulan berturut-turut.

Demikian pula dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada triwulan IV - 2024 yang menunjukkan ekspansi sebesar 51,58%, atau lebih tinggi dari nilai kuartal III-2024 (51,54%), dengan mayoritas komponen pembentuknya yaitu Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Total Pesanan, Volume Produksi, dan Penerimaan Barang Pesanan Input mengalami ekspansi. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.