Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Tiongkok Sebut Kapal Perang Usang Filipina di LTS Sumber Polusi

Manila dan Beijing Berselisih Soal Nasib Kapal Perang Filipina

Foto : AFP/RITCHIE B TONGO

Kapal Sierra Madre l Foto udara pada Mei 2015 memperlihatkan kondisi kapal perang usang Filipina, BRP Sierra Madre, yang berkarat dan kandas di Second Thomas Shoal, LTS. Pakar dari Tiongkok menyatakan bahwa kapal perang usang Filipina ini telah mencemari lingkungan dan merusak ekosistem terumbu karang.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakar dari Tiongkok dan pejabat dari Filipina berselisih mengenai nasib kapal perang usang Filipina di LTS setelah Beijing merilis laporan yang menyebutkan kapal perang tersebut merusak ekosistem terumbu karang.

MANILA - Seorang pakar terkemuka soal Laut Tiongkok Selatan (LTS) dari Tiongkok, menyerukan perlunya solusi permanen terhadap perselisihan mengenai Second Thomas Shoal. Seruan ini menimbulkan pertanyaan tentang niat Beijing mengenai nasib kapal perang tua yang ditempatkan Filipina di sana sebagai pos terdepan.

Para pejabat dan akademisi Filipina telah menolak saran tersebut, dan berjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa kapal perang era Perang Dunia II, BRP Sierra Madre, dapat terus diperbaiki, meskipun upaya tersebut amat ditentang oleh Tiongkok.

Tahun lalu, Tiongkok dan Filipina telah berulang kali berselisih mengenai perairan dangkal tersebut, yang berada di zona ekonomi eksklusif Filipina, namun juga termasuk dalam sembilan garis putus-putus Tiongkok yang menandai klaim kedaulatan Tiongkok di LTS.

Peningkatan ketegangan terbaru ini ditandai dengan adanya konfrontasi antara Penjaga Pantai Tiongkok dan kapal Angkatan Laut Filipina pada tanggal 17 Juni lalu, dimana kedua belah pihak kemudian sepakat untuk memulihkan kepercayaan dan membangun kembali kepercayaan diri.

Pada 11 Juli lalu, Dr Wu Shicun mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa model pengelolaan saat ini yang mana Tiongkok mengizinkan Filipina untuk memasok tentara yang ditempatkan di perairan dangkal tersebut atas dasar kemanusiaan namun tidak dengan bahan bangunan, tidak berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top