Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 20 Mar 2018, 05:00 WIB

Mandiri Percepat Migrasi Kartu ATM/Debit ke Chip

Foto: ISTIMEWA

Jakarta - PT Bank Mandiri Persero Tbk akan mempercepat migrasi kartu ATM atau debit dari pita magnetik (magnetic stripe) ke chip. Perpindahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan bagi nasabah.

Bank Mandiri mengungkapkan penggunaan teknologi chip pada kartu ATM atau debit baru mencapai 1,5 juta unit atau sekitar 10 persen dari total kartu yang beredar saat ini, sedangkan sisanya masih menggunakan pita magnetik (magnetic stripe). Hingga akhir tahun, bank berpelat merah itu menargetkan penggunaan chip pada kartu ATM/ debit mencapai 41 persen atau sekitar tujuh juta unit.

"Ini untuk menaikkan tingkat keamanan. Dengan chip potensi 'skimming'(pencurian) data akan berkurang," kata Senior Vice President Consumer Deposit Bank Mandiri Tri Laksito Singgih di Jakarta, Senin (19/3). Tri mengatakan perseroan memang harus memperhitungkan peningkatan biaya produksi untuk migrasi dari pita magnetik, karena chip memerlukan biaya investasi yang lebih mahal.

Namun, dia menjamin, penambahan biaya tidak akan dibebankan ke konsumen, karena menjadi beban operasional perseroan. "Nasabah tidak akan dikenakan biaya penggantian kartu. Biayanya biasa saja tidak ada penambahan dari biaya bulanan," ujar dia.

Adapun migrasi dari pita magnetik ke chip, Mandiri harus menambah biaya 7.000 rupiah untuk setiap kartu. Tri mengklaim selama ini belum ada keluhan dari konsumen dengan teknologi chip yang digunakan Mandiri. Sedangkan kartu dengan pita magnetik memang diakui memiliki kelemahan.

Sekretaris Bank Mandiri Rohan Hafas mengungkapkan, selain skimming, pita magnetik rentan dengan gesek ganda yang akhirnya data nasabah bocor. BI meminta perbankan mempercepat migrasi kartu ATM/debit dari teknologi pita magnetik ke teknologi chip.

Hal itu karena chip memiliki standar keamanan lebih tinggi. Bank Sentral meminta percepatan itu setelah terjadinya kasus skimming data nasabah BRI di Kediri, Jawa Timur.

Ant/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.