
Manajemen Sanken Masih Cari Solusi
PT Sanken Indonesia di kawasan industri MM2100 Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI – PT Sanken Indonesia masih membahas secara internal terkait kondisi perusahaan, sebelum berhenti operasi Juni nanti.
Ini termasuk pembicaraan dengan tenaka kerja. Sedangkan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi, akan ikut mengawal nasib pekerja terdampak penutupan pabrik Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100 Cikarang, Juni 2025, meski belum menerima gambaran detail rencana dimaksud dari perusahaan terkait.
“Kami sudah konfirmasi ke perusahaan terkait, namun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut. Kami juga tahu informasi ini dari media,” kata Kepala Bidang Hubungan Industrial pada Disnaker Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan, di Cikarang, Minggu (23/2).
Fuad menuturkan, pemerintah daerah ingin memastikan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan dilakukan Sanken tidak menimbulkan kerugian pekerja, terutama aspek pemenuhan hak.
Menurut informasi awal yang diterima dinas, saat ini Sanken masih berproses untuk menuntaskan tahapan perundingan internal secara bipartit bersama serikat pekerja.
“Info dari perusahaan, mereka masih dalam proses perundingan internal secara bipartit,” katanya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan setidaknya 400 buruh PT Sanken Indonesia dipastikan terkena PHK pada bulan Juni 2025 akibat penutupan pabrik yang tidak lagi buka di Indonesia. Sanken kembali beroperasi di Jepang.
Perusahaan ini setahun ke belakang juga telah melakukan PHK 500 buruh. Sebelumnya, Sanken memproduksi semikonduktor akibat perubahan aktivitas menjadi produsen power supply dengan mayoritas orientasi ekspor ke Jepang.
“Penutupan Sanken mengakibatkan 900 buruh kehilangan pekerjaan. Masa kerja mereka rata-rata 15 tahun dalam usia 30-40,” tutur Said. Dalam usia seperti itu tentu tidak mudah mencari kerja baru. Mereka jelas akan menambah angka pengangguran yang semakin tinggi.
Sebelumnya, industri tekstil, garmen, dan sepatu juga sudah PHK besar-besaran. “Ratusan ribu buruh tahun lalu harus berhenti bekerja.
Said menyebut, 400 buruh PT Sanken Indonesia yang merupakan anggota KSPI hingga kini masih bekerja sampai dengan Juni 2025. Manajemen Sanken juga telah memberitahu kepada karyawan dari setahun lalu bahwa perusahaan akan ditutup atau berhenti beroperasi.
“Serikat pekerja FSPMI-KSPI PT Sanken Indonesia masih terus berunding dengan manajemen perusahaan tentang besaran pesangon dan hak-hak lain yang akan diterima pekerja,” katanya. Said Iqbal juga menyatakan, PT Sanken Indonesia telah setuju memberikan pesangon sebesar 2,6 kali gaji. Namun, serikat pekerja masih menegosiasikan 3 kali. Alasannya, usia pekerja akan sulit cari kerja baru.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menginformasikan pabrik industri peralatan listrik, Sanken Indonesia, yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, Bekasi, berencana menghentikan produksinya bulan Juni 2025.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan, berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan dalam online single submission (OSS), Sanken berencana menutup produksinya pada pertengahan tahun, bulan Juni. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden