
Era Baru Industri, Kemenperin Dukung Adopsi Teknologi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
Foto: istimewaJAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mendukung penerapan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), machine learning, serta digitalisasi di seluruh sektor industri. Hal itu dimaksudkan untuk memperkuat daya saing di kancah global dan mendorong pertumbuhab ekonomi nasional.
Indonesia merupakan negara dengan perekonomian digital cukup besar di Asia Tenggara. Pada tahun 2024, nilai transaksi ekonomi digital nasional tumbuh melesat sebesar 13 persen hingga mencapai 90 miliar dollar AS.
"Pada 2018, Kemenperin meluncurkan program Making Indonesia 4.0, yang berfokus untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri Indonesia," ujar Staf Ahli Bidang Percepatan Transformasi Industri 4.0, Emmy Suryandari dalam CNBC Tech and Telco Summit 2025 '5G & AI: The Future is Now' di Jakarta, Jumat (21/2).
Untuk mengukur sejauh mana kesiapan industri nasional dalam bertransformasi, Kemenperin pun telah menjalankan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), sebuah acuan untuk menilai tingkat kesiapan perusahaan dalam menghadapi era industri 4.0. Dengan fokus pada penerapan AI, machine learning, serta digitalisasi, seluruh industri diharapkan dapat mencapai tingkat kesiapan yang tinggi, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Selain itu, dalam mendukung ekosistem 5G, Kemenperin terus mendorong industri Indonesia untuk bisa menghasilkan perangkat yang kompatibel dengan teknologi 5G. “Mulai dari ponsel, antena, hingga perangkat keras lainnya, kami berupaya agar industri lokal dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem 5G global," tutur Emmy.
Kemenperin juga berkoordinasi erat dengan kementerian terkait dalam penyediaan perangkat dan teknologi aplikasi yang mendukung pengembangan jaringan 5G, termasuk perangkat jaringan 5G seperti router, switch, dan antenna yang dirancang untuk mendukung kecepatan dan kapasitas tinggi.
Peluang Besar
Kemenperin melihat adanya peluang besar bagi industri lokal dalam memproduksi perangkat 5G broadcasting seperti radio unit, fronthaul, distributed unit, dan centralized unit. Dengan adanya industri Electronic Manufacturing Services (EMS) yang ada di Indonesia, proses manufaktur perangkat ini bisa dilakukan dalam negeri, dimulai dari Semi Knocked Down (SKD), hingga akhirnya industri dalam negeri dapat mencapai fully manufactured.
Sejalan dengan peningkatan signifikan nilai investasi di sektor elektronika, yaitu dari 5,11 triliun rupiah pada 2023 menjadi perkiraan 8,29 triliun rupiah pada 2024, Emmy menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan pada impor, terutama bahan baku dan barang modal, dengan terus mendorong peningkatan sektor hulu dan antarindustri.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden