Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepulauan Malta

Malta, Kepulauan Strategis yang Jadi Rebutan Banyak Bangsa

Foto : AFP/ Daniel SLIM
A   A   A   Pengaturan Font

Awalnya, Malta merupakan koloni Fenisia, bangsa pelaut yang mendiami wilayah Lebanon, Suriah selatan dan Israel utara. Menyebarkan ke barat, bangsa Fenisia mendirikan koloni di Siprus dan di wilayah Laut Aegea seperti pantai Turki, Sardinia, Sisilia, Kepulauan Balearic termasuk Malta.

Negara-kota kemudian jatuh ke Kekaisaran Kartago yang memerintah Malta selama hampir 250 tahun sebelum kalah dari saingan terbesar mereka Romawi. Bangsa ini berasal dari sebuah kota kuno di Afrika utara, yakni di sisi timur Danau Tunis, sekarang dekat Kota Tunis di Tunisia. Istilah Kartago juga digunakan untuk kawasan pengaruh dari peradaban Kartago pada masa lampau.

Malta lolos tanpa cedera selama Perang Punisia Pertama (264-241 SM) seiring dengan diketahuinya bentrokan antara Roma dan Kartago. Pulau-pulau tersebut digerebek dan diduduki selama bulan-bulan pertama Perang Punisia Kedua (218-201 SM). Sejarawan Romawi bernama Livy mencatat bahwa garnisun setempat menyerah tanpa perlawanan.

Ketika Roma akhirnya memusnahkan musuh yang dibencinya pada akhir Perang Punisia Ketiga (149-146 SM), Malta telah menjadi wilayah Romawi selama lebih dari 70 tahun. Perubahan kekuasaan ini mengantarkan era kemakmuran baru yang berlangsung hingga Kekaisaran Romawi terpecah menjadi timur dan barat pada abad keempat Masehi.

Bangsa Romawi menetapkan Malta sebagai municipium atau kota bebas, dan memasukkannya ke dalam Provinsi Sicilia. Namun demikian Romawi tetap membiarkan pulau-pulau tersebut menentukan keinginan mereka sendiri. Pada akhirnya mereka mengandalkan ekonomi sebagai produsen utama minyak zaitun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top