Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Blora

Cerita Sembilan Anak yang Ditelan Naga

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gunung Lumpur (mud volcano) di Oro-oro Kesongo secara geologis terjadi akibat karena ketika material seperti cairan dan gas dalam lapisan kulit bumi di bawah tanah keluar ke permukaan bumi akibat adanya tekanan luar biasa.

Gunung Lumpur (mud volcano) di Oro-oro Kesongo secarageologis terjadi akibat karena ketika material seperti cairan dan gas dalam lapisan kulit bumi di bawah tanah keluar ke permukaan bumi akibat adanya tekanan luar biasa. Tekanan kompresif dari patahan-patahan anjak tersebut memengaruhi kekuatan batuan di sekitarnya.

Getaran-getaran dan gempa-gempa yang merambat melalui patahan dan batuan, akan semakin memperbesar tekanan yang diterima oleh lapisan lumpur, menyebabkan semakin berkurangnya kekuatan geser antar butiran lumpur. Hal ini memaksa dan mendorong mereka untuk bergerak ke atas menuju tekanan yang lebih rendah.

Ahli geologi boleh memiliki penjelasan ilmiahnya tersendiri untuk menjelaskan fenomena alam tersebut. Namun masyarakat di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Bloramemiliki penjelasan sendiri berdasarkan cerita yang berkembang.

Dalam cerita lisan yang yang dikisahkan secara turun temurun, dikisahkan tentang Prabu Ajisaka yang menghukum anaknya, Jaka Linglung. Si anak tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor naga. Sang naga mengatakan ia adalah Jaka Lingkung anak kandung Ajisaka. Namun tampaknya ia tak suka dengan klaim itu.

Langkah yang dilakukan mencoba menyingkirkan Jaka dengan halus. Kepada Jaka Lingkung, ia mengatakan akan mengakui sebagai anak, jika bisa membunuh bajul putih yang kerap menebar teror di pantai selatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top