Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaysia Menguji Pengadilan dengan Bantuan Kecerdasan Buatan

Foto : Istimewa

Pengadilan Sabah dan Sarawak, Malaysia, tengah menguji coba perangkat lunak bekecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Sistem Informasi Sarawak.

A   A   A   Pengaturan Font

Di seluruh dunia, penggunaan AI dalam sistem peradilan pidana berkembang pesat, dari aplikasi seluler pengacara chatbot DoNotPay yang populer, hingga hakim robot di Estonia yang mengadili gugatan ringan, hingga mediator robot di Kanada, dan hakim AI di pengadilan Tiongkok.

Pihak berwenang mengatakan, sistem berbasis AI membuat hukuman lebih konsisten dan dapat menghapus file kasus dengan cepat dan murah, membantu semua pihak dalam proses hukum menghindari litigasi yang panjang, mahal, dan penuh tekanan.

Lebih dari sepertiga responden pemerintah dalam survei global tahun lalu oleh firma riset Gartner mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan investasi dalam sistem yang didukung AI termasuk "chatbots", pengenalan wajah, dan penambangan data lintas sektor.

Bulan ini, otoritas federal Malaysia menargetkan untuk menyelesaikan uji coba nasional perangkat pengadilan AI, yang mereka katakan "dapat meningkatkan kualitas penilaian", meskipun tidak sepenuhnya jelas bagaimana mereka akan digunakan di pengadilan.

"Penggunaan AI di pengadilan masih dalam tahap persidangan," kata seorang juru bicara Ketua Mahkamah Agung Malaysia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top