Makin Memanas, Amerika Tambah Lagi Petugas Konsuler Bantu Evakuasi di Afghanistan
Warga berlari saat gas air mata ditembakkan oleh anggota militer Amerika Serikat yang berusaha membubarkan kerumunan dari menembus tembok di bandara Kabul, Afganistan, Rabu (18/8/2021). Foto diambil tanggal 18 Agustus 2021.
Foto: ANTARA/Courtesy Rise to Peace/via REUTERSWASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengirim lagi lebih banyak petugas konsuler ke Kabul dan lokasi lain, termasuk Qatar dan Kuwait, untuk membantu upaya evakuasi dari Afghanistan setelah Taliban merebut Kabul pada Minggu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan 6.000 orang yang diproses sepenuhnya saat ini berada di bandara di Kabul dan akan segera naik pesawat.
Dia menambahkan Washington akan hampir menggandakan jumlah petugas konsuler di Kabul, tanpa mengungkapkan berapa banyak yang dikerahkan.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pejabat Gedung Putih mengatakan pada konferensi pers pada Kamis (19/8) pagi bahwa Amerika Serikat telah mengevakuasi 6.741 orang, termasuk 1.792 warga negara Amerika dan penduduk tetap yang sah, dari Kabul.
Sumber itu, yang mendengarkan telekonferensi, mengutip bahwa "hambatan terbesar" adalah mendapatkan pengungsi melalui kerumunan massa yang mengerumuni gerbang bandara Kabul.
"Departemen mengirim tim staf konsuler ke Qatar dan Kuwait untuk membantu upaya transit dan kami juga sedang mempersiapkan tim untuk dikirim ke lokasi pemrosesan lainnya," kata Price.
Setelah kapasitas konsuler di Kabul digandakan, dia mengatakan Kementerian Luar Negeri yakin akan memiliki jumlah petugas yang dibutuhkan untuk memproses individu dan mengisi penerbangan.
Pentagon mengatakan tujuannya adalah untuk mengevakuasi antara 5.000 dan 9.000 orang per hari.
Amerika Serikat "secara signifikan memperluas" jumlah warga Amerika, staf lokal, pemohon Visa Imigran Khusus (SIV) dan warga Afghanistan rentan lainnya yang memenuhi syarat untuk keberangkatan, kata Price.
Ia menambahkan bahwa sekitar 20 penerbangan akan meninggalkan Kabul pada Kamis malam.
Ribuan orang mati-matian berusaha melewati penghalang jalan Taliban dan pasukan AS untuk mencapai bandara.
Pada Kamis, Taliban mendesak kerumunan warga Afghanistan yang menunggu di luar untuk kembali ke rumah, dengan mengatakan mereka tidak ingin melukai siapa pun, sehari setelah menembaki pengunjuk rasa dan menewaskan tiga orang.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris