![Makanan Nabati Kurangi Dampak Perubahan Iklim](https://koran-jakarta.com/images/article/makanan-nabati-kurangi-dampak-perubahan-iklim-211203203309.jpg)
Makanan Nabati Kurangi Dampak Perubahan Iklim
![Makanan Nabati Kurangi Dampak Perubahan Iklim](https://koran-jakarta.com/images/article/makanan-nabati-kurangi-dampak-perubahan-iklim-211203203309.jpg)
makanan nabati
JAKARTA - Masyarakat masih kurang efisien dalam mengonsumsi makanan, yang ditandai dengan tingginya sampah makanan yang dihasilkan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian(FAO) PBB saat ini 30 persen emisi global berasal dari industri makanan, namun sepertiga atau 1,3 miliar ton dari produksi pangan global terbuang sia-sia setiap tahun.
Sementara itu,menurut badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Indonesia, kehilangan dan pemborosan makanan (food loss and waste/FLW) dari tahun 2009 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kg per kapita per tahun.
PR Manager Zero Waste Indonesia, Fildzah Amalia, mengurangi sampah makan bukan hanya menghemat uang namun juga memberikan dampak positif untuk meringankan perubahan iklim. Cara mengurangi dampak iklim adalah dengan mengurangi konsumsi makanan hewani dan menggantinya dengan sumber nabati yang lebih berkelanjutan.
"Beralih ke pola makan nabati dapat membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan dalam hal emisi karbon, jumlah oksigen, degradasi tanah, dan persediaan air," kata dia dalam konferensi pers daring kampanye Make It Lastyang diadakan oleh Electrolux pada Selasa (30/11).
Mengutip rekomendasi Kementerian Kesehatan, porsi sayur adalah sepertiga piring atau setara dengan 150 gram atau satu mangkok sedang. Sementara itu porsi buah adalah sepertiga dari setengah piring atau setara dengan 150 gram dalam sekali makan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya