
Makan bergizi gratis di Lampung dilakukan bertahap
Ilustrasi- Pelaksanaan makan bergizi gratis di SMAN 1 Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
Foto: ANTARA/Ruth Intan Sozometa KanafiBandarlampung, 13/1 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten dan kota di Provinsi Lampung akan dilakukan secara bertahap.
"Tadi sudah bertemu dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditugaskan di seluruh kabupaten dan kota, dan provinsi untuk berkoordinasi dan memaparkan pelaksanaan program makan bergizi gratis di Provinsi Lampung," ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan pelaksanaan program makan bergizi gratis di Provinsi Lampung akan berlangsung secara bertahap tergantung dengan kesiapan setiap daerah.
"Kegiatan ini tergantung kesiapan di kabupaten dan kota. Ada beberapa yang sudah dilakukan yakni seperti di Kabupaten Pringsewu dan Lampung Tengah, sesuai dengan jadwal pelaksanaan serentak secara nasional pada 6 Januari lalu. Sedangkan untuk Kabupaten Waykanan sedang kami koordinasikan lebih lanjut," katanya.
Dia melanjutkan kemudian pelaksanaan makan bergizi gratis di Provinsi Lampung juga telah terlaksana pada hari ini tepatnya di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Utara.
"Untuk kabupaten lain menyusul pekan depan, sedangkan di Kota Bandarlampung akan dilakukan pada akhir bulan, karena pelaksanaannya bertahap dan menunya pun adalah menu lokal. Nanti dibangun dapurnya sendiri-sendiri kalau di Bandarlampung ada di daerah Sukarame dan dapurnya sudah hampir siap sehingga bisa segera dilaksanakan program makan bergizi gratis ini," ucap dia.
Menurut dia, dalam pelaksanaannya di tahap permulaan ini tidak akan dilakukan di semua sekolah secara bersamaan, melainkan yang menjadi prioritas terlebih dahulu. Sebab jangkauan dapur paling jauh adalah 6 kilometer dari sekolah di sekitar, sebab kalau terlalu jauh akan menimbulkan permasalahan.
"Ini sasarannya adalah siswa siswi dari PAUD, TK, SD, SMP, SMK dan SMA. Sekarang tim dari pusat sedang melihat titik mana saja yang harus diletakkan dapurnya," tambahnya.
Berita Trending
- 1 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 2 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
- 3 Akses Pasar Global Makin Mudah, BEI Luncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
- 4 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 5 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"
Berita Terkini
-
Peluang Alwi Farhan Mengejutkan
-
Cek Kesiapan, Menhub Tinjau Jalur Mudik Jakarta - Jawa Tengah
-
Unik, Spesies Ikan Gua Buta Baru Ditemukan di Kawasan Karst Klapanunggal, Bogor
-
Kemenperin, SDM Unggul Kunci Bisa Bersaing Hadapi Indonesia Emas
-
Berdakwah Selama Ramadan, Ini Pesan Khusus Menag kepada 1.000 Dai dan Daiyah yang Dikirim ke Daerah 3T