Mengagetkan Data Ini, PM Sharif Sebut Lebih dari 22 Juta Anak Di Pakistan Tak Bersekolah
Arsip - Anak-anak Pakistan belajar di sebuah sekolah.
Foto: ANTARA/AnadoluIslamabad - Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Sabtu (11/1) menyatakan lebih dari 22 juta anak di negaranya tidak bersekolah.
Dia juga menekankan bahwa negara-negara Muslim perlu memberikan prioritas pendidikan kepada anak perempuan.
Dalam pembukaan konferensi internasional tentang pendidikan anak perempuan di Islamabad, Sharif mengatakan bahwa negara-negara Muslim menghadapi tantangan besar untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi anak perempuan.
Jutaan anak perempuan muda akan memasuki pasar kerja dalam dekade mendatang, katanya.
Dia menegaskan bahwa mereka memiliki potensi yang tidak hanya penting bagi mereka sendiri, keluarga, dan negara, tetapi juga untuk menumbuhkan ekonomi global.
Di Pakistan, kata Sharif, lebih dari separuh jumlah penduduk adalah perempuan, tetapi tingkat melek huruf mereka hanya mencapai 49 persen.
Yang lebih memprihatinkan, sekitar 22,8 juta anak berusia 5-16 tahun tidak bersekolah, dan sebagian besar dari mereka adalah perempuan.
"Menolak pendidikan bagi anak perempuan sama saja dengan merampas suara, pilihan, dan hak mereka untuk meraih masa depan yang cerah," katanya.
Konferensi itu dihadiri para perwakilan negara-negara Muslim, termasuk peraih Nobel Perdamaian asal Pakistan, Malala Yousafzai.
"Saya senang bergabung dengan para pemimpin Muslim dari seluruh dunia untuk menghadiri konferensi penting tentang pendidikan anak perempuan," tulis Yousafzai di platform X.
"Pada Minggu, saya akan berbicara tentang perlindungan hak anak perempuan untuk bersekolah, dan mengapa para pemimpin harus meminta pertanggungjawaban Taliban atas kejahatan mereka terhadap perempuan dan anak perempuan di Afghanistan."
Konferensi itu akan ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Islamabad, yang mencerminkan komitmen bersama komunitas Muslim untuk memberdayakan anak perempuan lewat pendidikan.
Deklarasi ini akan membuka jalan bagi reformasi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, serta masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang, menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan.
"Kami telah memutuskan untuk membawa Deklarasi Islamabad yang ditandatangani dalam konferensi ini ke PBB, termasuk Dewan Keamanan PBB, sebagai aspirasi kolektif umat Muslim," kata Sharif.
Para perwakilan yang hadir juga menandatangani sebuah perjanjian internasional yang menyatakan komitmen bersama mereka untuk memajukan pendidikan anak perempuan.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya