Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mahfud MD Disebut Jokowi Cocok Jadi Cawapres Ganjar

Foto : antara/mohammad ayudha

Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

SOLO -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah nama tokoh politik yang berpotensi mendampingi bakal calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo. Salah satunya Menkopolhukan Mahfud MD.

"Kok tanya saya, banyak (yang cocok, red.)," katanya sambil menyebut satu persatu nama-nama potensial ketika ditanya soal cawapres pendamping Ganjar usai shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4).

Nama Mahfud MD akhir-akhir ini menjadi perhatian publik terkait sejumlah kasus besar yang terjadi. Sebut saja kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo, seorang jenderal polisi yang divonis hukuman mati karena menjadi otak pembunuhan ajudannya Brigadir Joshua. Mahfud secara intensif mengawal dan mendorong pengungkapan kasus yang mencoreng nama Polri tersebut.

Sejumlah kasus yang mengemuka lantaran dinilai merugikan negara dan masyarakat juga dia soroti. Seperti putusan hakim atas kasus penipuan dan penggelapan dana Koperasi Simpan Pinjam Indosurya yang pelakunya Henry Surya divonis bebas oleh hakim. Lalu kasus tindak pidana perdagangan orang, Mahfud menyatakan akan membongkar sindikat perdagangan orang yang daftar jaringannya sudah ia pegang. Ia bahkan datang ke Batam, lokasi strategis yang kerap digunakan para pelaku untuk mmelakukan praktik penyelundupan pekerja migran.

Baru-baru ini, Menkopolhukan juga bersuara soal transaksi janggal di Kementerian Keuangan yang bernilai Rp349 triliun. Ia membeberkan asal usul dugaan transaksi itu. Ia juga menyebutkan ada 491 ASN Kementerian Keuangan yang terlibat dalam transaksi tersebut. Pergerakan uang tersebut, kata Mahfud, sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara, Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top