Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 26 Feb 2025, 02:59 WIB

Latihan AL Tiongkok Sebabkan Puluhan Penerbangan Dialihkan

Gambar yang Pasukan Pertahanan Australia pada Jumat (21/2) memperlihatkan kapal fregat milik AL Tiongkok sedang berlayar di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Akibat latihan tembak yang dilakukan kapal perang Tiongkok pekan lalu

Foto: AFP/AUSTRALIAN DEFENCE FORCE

SYDNEY - Puluhan penerbangan komersial terpaksa harus mengubah arah ketika kapal perang Tiongkok secara tak terduga mengumumkan latihan tembak dengan peluru aktif di lepas pantai Australia timur pekan lalu, demikian disampaikan sejumlah pejabat Australia dalam pertemuan pemerintah.

Tiga kapal perang Tiongkok melakukan serangkaian latihan angkatan laut Jumat (21/2) dan Sabtu (23/2) lalu, tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan New Zealand.

Badan keselamatan udara Australia mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan tersebut ketika sebuah penerbangan komersial menangkap siaran dari kapal-kapal Tiongkok pada Jumat pagi.

"Pada tahap itu kami tidak tahu apakah itu tipuan atau nyata," kata wakil kepala eksekutif Air Services Australia, Peter Curran, dalam pertemuan pada Senin (24/2) malam.

Peringatan itu disiarkan pada frekuensi yang bisa dipantau oleh pilot komersial, tetapi tidak oleh pengontrol lalu lintas udara Australia, kata Curran. "Itu frekuensi cadangan internasional. Kontrol lalu lintas udara tidak memantau frekuensi itu, tetapi pilot memantaunya. Jadi, kami tidak dapat mendengar apa yang dikatakan," ungkap Curran.

Dalam penjelasannya Curran mengatakan 49 penerbangan komersial terpaksa harus dialihkan di sekitar zona latihan tembak setelah peringatan itu dikonfirmasi sebagai hal yang resmi.

"Beberapa di antaranya adalah pesawat yang sedang berada di udara saat kami pertama kali mengetahuinya," imbuh Curran.

Australia mengatakan latihan tersebut berlangsung di perairan internasional, dan telah mengakui bahwa tindakan Tiongkok mematuhi hukum internasional. Namun, pihaknya mengkritik Beijing karena menjalankan latihan tersebut tanpa peringatan yang tepat.

Menanggapi kritik itu, Beijing telah membela tindakannya sebagai sebuah langkah yang aman, standar, dan profesional.

Australia dan New Zealand sebenarnya telah memantau kapal-kapal perang Tiongkok tersebut sejak mereka terlihat di lepas pantai Australia pekan lalu.

Kapal perang tersebut berada 218 mil laut di sebelah timur negara bagian Kepulauan Tasmania, Australia, pada Selasa (25/2) pagi, kata pasukan pertahanan New Zealand.

Sebelumnya Canberra telah membuat Beijing kesal dengan latihan navigasinya sendiri di wilayah titik kritis seperti Selat Taiwan. Sebuah jet tempur Tiongkok awal bulan ini menjatuhkan suar di jalur pesawat pengintai Angkatan Udara Australia yang berpatroli di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok kemudian mengatakan bahwa pesawat Australia itu merupakan penyusup yang terbang melalui wilayah tersebut tanpa izin dari Tiongkok.

Tangkap Mata-mata

Sementara itu masih terkait dengan sengketa maritim dengan Tiongkok, pihak berwenang di  Filipina pada Selasa mengatakan bahwa mereka telah menahan dua warga negara Tiongkok karena memata-matai. Dua pria warga Tiongkok tersebut diduga membayar tiga orang kaki tangan Filipina untuk membawa mereka melewati Ibu Kota Manila sambil menggunakan sebuah perangkat yang mampu meniru menara seluler dan menangkap pesan dari udara dalam radius 1-3 kilometer.

Kendaraan yang membawa perangkat itu beroperasi di dekat lokasi sensitif termasuk istana presiden, Kedutaan Amerika Serikat, Kamp Aguinaldo, Kamp Crame dan Pangkalan Udara Villamor, menurut Biro Investigasi Nasional.

Agen intelijen nasional Filipina, Ren Dela Cruz, mengatakan kepada wartawan bahwa ribuan data telah dikumpulkan sebelum kelima pria yang terlibat ditangkap dalam operasi pada Kamis (20/2) lalu.

Sebelumnya pada akhir Januari lalu, pejabat keamanan Filipina pun mengatakan bahwa mereka telah menahan lima orang yang diduga mata-mata Tiongkok. Dua orang ditangkap karena diduga menggunakan pesawat nirawak dan kamera bertenaga surya beresolusi tinggi untuk merekam aktivitas di pangkalan angkatan laut dan lokasi lainnya. Sedangkan pada awal Januari, polisi menangkap seorang insinyur perangkat lunak Tiongkok bernama Deng Yuanqing yang dicurigai memata-matai kamp militer dan polisi. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.