Laporan PBB Gambarkan Laju Cepat Pemanasan Dunia
Gedung Markas PBB di Manhattan, New York City, AS.
Foto: DANIEL SLIM / AFPBARCELONA - Sebuah laporan ilmiah utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dikeluarkan pada Senin (9/8) menunjukkan tak ada yang aman dari efek percepatan perubahan iklim. Terdapat kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan dan melindungi orang-orang ketika cuaca ekstrem dan naiknya permukaan laut menghantam lebih keras dari yang diperkirakan.
Laporan dari Panel Antar-Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), yang ditulis oleh 234 ilmuwan, mengatakan pemanasan global sebesar sekitar 1,1 derajat Celsius telah membawa banyak perubahan di berbagai kawasan, mulai dari kekeringan dan badai yang lebih parah hingga naiknya permukaan laut.
Semua itu akan terus meningkat dengan pemanasan lebih jauh, namun belum terlambat untuk mengurangi emisi pemanasan iklim untuk menjaga kenaikan suhu ke tujuan yang disepakati secara internasional, yakni "jauh di bawah" 2 derajat Celsius dan idealnya 1,5 derajat Celsius -yang akan membantu menghentikan atau memperlambat beberapa dampak, kata laporan itu.
Menurut sumber dari Thomson Reuters Foundation, para pejabat PBB mengatakan IPCC semakin membunyikan alarm dalam laporan regulernya selama tiga dekade terakhir, namun itu tidak mendorong adanya tanggapan kebijakan yang memadai.
Masalah Sekarang
Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB, Inger Andersen, mengatakan dunia mendengar, tetapi tidak mendengarkan. Dunia mendengar, tetapi tidak bertindak cukup kuat dan akibatnya, perubahan iklim adalah masalah yang ada di sini sekarang.
"Tak ada yang aman dan ini semakin memburuk dengan cepat," katanya pada para wartawan pada peluncuran laporan secara daring.
Ketua IPCC, Hoesung Lee, mengatakan laporan itu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim dan bagaimana hal itu telah terjadi di seluruh dunia.
"Ini memberi tahu kita tidak dapat disangkal aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim dan membuat peristiwa cuaca ekstrem lebih sering dan parah," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 4 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 5 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
Berita Terkini
- Brando PDIP: Penundaan Pelantikan Pramono-Rano Rugikan Warga Jakarta, APBD Berpotensi Mandek
- Myanmar Perpanjang Status Darurat Nasional selama enam bulan
- Serial Squid Game 3 Bakal Tayang Perdana pada 27 Juni 2025
- BPBD: Kebakaran Area Pergudangan Dadap Hanguskan 13 Unit Gudang
- DPR Desak Pemerintah Segera Atasi Soal Impor Singkong