
Kurang Tidur Berulang Pengaruhi Sel Imun Picu Peradangan
Foto: ANTARA/Pexels/Acharaporn KamornboonyarushJAKARTA - Sebuah studi dari Dasman Diabetes Institute di Kuwait yang diterbitkan dalam The Journal of Immunology mengungkapkan fenomena kurang tidur yang berulang bisa berdampak pada sel imun atau sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan peningkatan peradangan dan risiko penyakit kronis.
"Temuan kami menggarisbawahi tantangan kesehatan masyarakat yang terus berkembang. Kemajuan teknologi, waktu menonton layar yang lama, dan perubahan norma masyarakat semakin mengganggu jam tidur yang teratur. Gangguan tidur ini memiliki implikasi yang mendalam bagi kesehatan kekebalan tubuh dan kesejahteraan secara keseluruhan," kata Dr. Fatema Al.
Rashed, yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dalam laporan Hindustan Times, pada Selasa (25/2).
Dalam studi tersebut tim peneliti merekrut 237 orang dewasa Kuwait yang sehat dengan berbagai berat badan dan memantau pola tidur mereka dengan cermat menggunakan pelacak aktivitas yang dapat dikenakan.
Studi itu menyimpulkan efek kurang tidur memicu peningkatan monosit nonklasik (NCM), sel kekebalan yang memperparah peradangan. Bahkan, penyebab peradangan dapat terjadi tanpa memandang berat badan, yang menunjukkan bahwa bahkan orang yang ramping dan sehat pun dapat menghadapi konsekuensi peradangan akibat kurang tidur.
Kurang tidur mengganggu keseimbangan antara respons imun pro-inflamasi dan anti-inflamasi, yang mengarah ke keadaan pro-inflamasi yang dominan.
Studi baru ini mengidentifikasi mekanisme imun spesifik yang dapat menjelaskan bagaimana gangguan tidur berkontribusi terhadap kondisi peradangan kronis. Studi tersebut menemukan bahwa kurang tidur yang berulang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas.
Kurang tidur juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, mengurangi efektivitas vaksin, dan dapat mengganggu fungsi kognitif, suasana hati, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dampak dari kurang tidur, mulai dari risiko penyakit kronis dan kerentanan sistem imun hingga gangguan fungsi kognitif dan suasana hati, menyoroti perlunya mengambil langkah proaktif untuk memprioritaskan tidur dan mengurangi risiko terkait kurang tidur. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 2 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
- 3 Akses Pasar Global Makin Mudah, BEI Luncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
- 4 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 5 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"