Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 27 Feb 2025, 01:00 WIB

Bappenas Manfaatkan AI untuk Percepatan Analisis Informasi

Rachmat Pambudy Menteri PPN/Bappenas - Penguasaan informasi strategis akan menentukan optimal atau tidaknya berbagai kebijakan.

Foto: antara

Jakarta – Dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, kebutuhan akan sistem analisis data yang cerdas menjadi semakin mendesak.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan pihaknya sedang merancang mekanisme berbasis kecerdasan buatan guna mengolah dan menganalisis informasi secara lebih efektif.

"Nantinya, informasi strategis yang dikelola Kementerian PPN/Bappenas dapat dimanfaatkan dalam kerja kolaborasi dengan Dewan Ketahanan Nasional (DKN) untuk memperkuat pertahanan dan kedaulatan negara," ucapnya saat menerima kunjungan DKN di Jakarta, Rabu (26/2).

Seperti dikutip dari Antara, menurut Rachmat, penting untuk mengelola informasi strategis dalam perencanaan dan kebijakan nasional. Pengelolaan informasi yang tepat disebut menjadi kunci keberhasilan menghadapi tantangan pertahanan nasional.

"Penguasaan informasi strategis akan menentukan optimal atau tidaknya berbagai kebijakan. Oleh karena itu, informasi strategis yang mendukung pertahanan harus dikelola secara profesional demi kepentingan nasional," ungkap Rachmat.

Dalam konteks informasi strategis ini, BPS berperan sebagai sumber utama data negara yang harus didukung perlindungan dan optimalisasi fungsi. Adapun Kementerian PPN/Bappenas berfungsi untuk memperkuat sistem informasi strategis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.

Bagi Menteri PPN, kolaborasi pihaknya dengan DKN merupakan langkah strategis dalam memastikan kebijakan ketahanan nasional selaras dengan arah pembangunan negara.

"Ketahanan nasional bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga tentang bagaimana kita merencanakan dan membangun masa depan bangsa secara berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, kita dapat memastikan setiap kebijakan yang dirumuskan memiliki dasar yang kokoh, berbasis data, dan mampu menjawab tantangan global yang terus berkembang," kata dia.

Dalam pertemuan ini, DKN menegaskan akan menyesuaikan program kerja dengan agenda pembangunan nasional yang disusun Kementerian PPN/Bappenas. Salah satu fokus utama adalah penguatan sistem informasi strategis guna mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

Tingkatkan Efisiensi

Sejalan dengan Program PPN/Bappenas, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus berupaya meningkatkan kualitas sistem penelusuran kekayaan intelektual yang tercatat di pangkalan data dengan memanfaatkan teknologi AI.

Direktur Teknologi Informasi DJKI Kemenkum Ika Ahyani mengatakan pemanfaatan AI bertujuan mempercepat penelusuran kekayaan intelektual (KI) sebelum pemohon mengajukan permohonan di Indonesia. Implementasi AI diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penelusuran.

"Kami mengembangkan algoritma AI yang dapat memeriksa kemiripan dengan produk KI yang akan didaftarkan, seperti merek, paten, atau desain industri secara otomatis. Ini akan mempercepat proses penelusuran dan mengurangi potensi sengketa di kemudian hari," kata Ika di Jakarta, Rabu.

Penelusuran dan pemeriksaan KI di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) sebelumnya masih dilakukan berdasarkan nama atau pemilik hak. Metode itu sering kali memakan waktu lama dan berisiko terjadinya kesalahan.

"Dengan adanya AI, sistem dapat melakukan analisis data dengan lebih cepat dan akurat," imbuh dia.

Menurut Ika, pemohon juga dapat memanfaatkan PDKI untuk memantau status permohonan KI yang telah diajukan. Hal itu demi meningkatkan transparansi dan aksesibilitas bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan KI.

"Pengguna teknologi ini dapat dengan mudah mencari informasi tentang status permohonan KI mereka melalui sistem berbasis AI yang memberikan hasil yang lebih tepat," katanya.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.