Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Produksi Pangan - Impor Beras Pecah sampai September 2021 Capai 252.376 Ton

Kualitas Beras Lokal Harus Dibenahi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah perlu menyediakan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk pangan petani sampai kualitasnya setara dengan kriteria yang dapat diterima oleh dunia industri.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk meningkatkan atau upgrade kualitas beras hasil produksi petani lokal agar bisa masuk ke pasar industri. Sebab, impor beras untuk kebutuhan industri saat ini cenderung meningkat.

Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto, mendesak pemerintah membuat langka strategis pembenahan kualitas produk pangan petani agar diserap oleh pelaku industri. "Pelaku industri olahan pangan dalam negeri memiliki dan menetapkan kriteria khusus untuk komoditas pangan guna memenuhi standar proses dan kualitas produk turunan. Sementara itu, petani sulit untuk memenuhi kriteria khusus produk pangan tersebut karena minimnya sentuhan teknologi modern," ujar Hermanto, di Jakarta, Rabu (26/1).

Dia meminta pemerintah menyediakan strategi dan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk pangan petani sampai kualitasnya setara dengan kriteria yang dapat diterima oleh dunia industri. "Pemerintah perlu serius menangani hal tersebut guna meraih peluang benefit untuk kesejahteraan petani dalam negeri," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah memberi izin impor beras untuk keperluan lain. Misalnya, impor untuk kebutuhan industri untuk beras pecah 100 persen dan beras ketan pecah 100 persen dengan kode HS 10064090 serta tepung beras berkode HS 11029010. Impor ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan dengan angka pengenal importir produsen (API-P).

Berdasarkan data BPS, impor beras pecah sampai September 2021 mencapai 252.376 ton dengan nilai 107,61 juta dollar Amerika Serikat (AS). Volume impor ini lebih besar dibandingkan periode sama pada 2020 yang berjumlah 214.380 ton dengan nilai 120,56 juta dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top