![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Krisis atau Alasan? Bapanas Salahkan Faktor Eksternal atas Kenaikan Harga Daging Kerbau
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam rapat koordinasi SPHP Menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Foto: ANTARA/Maria Cicilia GaluhJAKARTA - Konsumsi daging, baik sapi maupun kerbau, selalu meningkat menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Akibatnya, harga daging sering mengalami lonjakan, terutama jika pasokan di pasar tidak cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan tingginya harga daging kerbau di tanah air diduga lantaran distributor di India sengaja menaikkan harga dan terdampak oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga daging kerbau di vendor India saat ini dipatok antara 3,8 dolar AS hingga 3,9 dolar AS per kilogram. Menurut Arief, angka tersebut terbilang tinggi karena sebelumnya hanya 3 dolar AS per kilogram.
"Di India itu harganya sekarang sudah 3,8-3,9 dolar AS per kilogram, kita harus mulai berhitung lagi gitu ya. Berhitung lagi itu, maksudnya kita cari vendor lagi yang baru," ujar Arief di Jakarta, Rabu (12/2).
Selain harga yang tinggi, lanjut Arief, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS. Hal tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi harga daging kerbau yang dibeli distributor.
Arief juga meminta seluruh jajarannya untuk mencari vendor baru yang harganya masih lebih murah.
"Kalau dibilang harganya tinggi, karena belinya di sana sudah tinggi, plus rate-nya itu sekarang Rp16.300, kalau mau murah gimana. Jadi, habis ini saya menugaskan tim khusus untuk survei ke sana (India), 2-3 vendor lagi yang harganya bisa di bawah," kata Arief.
Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) menyebut bahwa harga daging kerbau beku di tingkat distributor untuk jenis paha belakang antara Rp100 ribu Rp120 ribu per kilogram. Sedangkan harga paha depan Rp95 ribu -Rp110 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga daging sapi untuk paha belakang Rp119 ribu-Rp125 ribu per kilogram, sedangkan paha depan Rp100 ribu-Rp115 ribu per kilogram di tingkat distributor.
Kedua harga tersebut, dinilai hampir sama. Padahal menurut Arief, impor daging kerbau merupakan sebuah upaya untuk menjaga agar harga daging tetap stabil.
"Ini sudah nggak ada rumus lain, karena Presiden minta harganya Rp80 ribu per kilogram, dari Pak Jokowi sampai Presiden Prabowo, sama maunya kerbau itu Rp80 ribu. Jadi solusinya harus cepat, jangan kita dipermainkan sama pihak di India," ucapnya.
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 5 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
Berita Terkini
-
Festival Cap Go Meh di Glodok Jadi Bukti Jakarta Rumah Beragam Etnis
-
Penyedia Layanan Internet Tawarkan Promo Berlangganan Menarik
-
Untuk Hadirkan Apple Intelligence di Tiongkok, Apple Gandeng Alibaba
-
Pertama Kalinya Single Jennie Blackpink Tembus Billboard “Hot 100”
-
Polda Aceh Tindaklanjuti Dugaan Penyelewengan Jabatan Kapolres Bireuen