Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KPNas: Pemulung dan Warga Sekitar TPA Rentan Terkena Penyakit, Siapa Bertanggung Jawab?

Foto : Koran Jakarta/KPNas

Sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda memeberikan edukasi kesehatan kepada pemulung dan warga di sekitar TPST Bantargebang. Kelompok masyarakat ini rentan terkena berbagai penyakit.

A   A   A   Pengaturan Font

Gubuk pemulung rentan terbakar, ada yang tak punya identitas; tanpa air bersih; MCK seadanya, ketahanan pangan ringkih, mengais sisa-sisa makanan di TPST/TPA, kesehatan terancam, belum punya BPJS kesehatan, sulit berobat ke rumah sakit, jika mati cari tempat pemakaman sulit, anak-anak ikut mengais sampah, tempat bermain rawan dan tercemar.

Bagong menjelaskan, penyakit di Sumurbatu antara lain, pertama, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berasal dari udara relatif kotor dari TPST/TPA. Kedua, alergi kulit karena kondisi air, kebersihan, lingkungan rumah. Ketiga, infeksi kulit seperti kutu air, menyerang saat musim hujan dan lingkungan sampah yang tergenang air.

Kempat, infeksi paru-paru, secara spesifik merupakan TBC yang dibuktikan dengan hasil rontgen. Gejalanya batuk, batuk darah, berat badan turun, status gizi rendah. Kelima, mencret (muntaber) dialami saat musim hujan, makan atau air minum kotor.

"Ada 20 penyakit lagi di UPTD Bantargebang pada 2017 yang menyerang para pemulung dan warga sekitar TPST. Bila ditidak ditangani segera secara medis akan semakin akut dan akibatnya fatal, bisa menyebabkan kematian," kata Bagong.

"Banyak pemulung tidak cepat periksa ke dokter dengan berbagai alasan. Mereka cukup minum obat warung. Jika sudah parah baru ke dokter atau rumah sakit," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top