Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 04 Nov 2024, 14:25 WIB

KPK Gencarkan Edukasi Antikorupsi di Sekolah dan Kampus

Kegiatan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) di sekolah dan universitas.

Foto: ANTARA/HO-KPK

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggencarkan edukasi antikorupsi di berbagai universitas dan sekolah di Indonesia melalui seni dan film yang dikemas dalam program Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST).

ACFFEST yang sudah berjalan selama satu dekade juga sukses menggelar berbagai kegiatan bertema antikorupsi di sejumlah kampus, di antaranya Universitas Airlangga, IAIN Ambon, Universitas Muhammadiyah Bandung, hingga Kota Semarang.

"Program ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah edukasi dan diskusi yang bertujuan memperkuat nilai-nilai integritas di kalangan generasi muda," kata Anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/11).

Pada 30 Oktober 2024, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sinematografi Universitas Airlangga menggelar “Simoning #7” yang menghadirkan sesi pemutaran film bertajuk "Agora" yang melibatkan komunitas disabilitas.

Simoning menyediakan ruang inklusif bagi para penonton, dilengkapi dengan  Subtitles for the Deaf and Hard of Hearing  (SDH), pembisik film, dan juru bahasa isyarat (JBI) untuk memastikan aksesibilitas bagi semua kalangan.

Kegiatan ini menghadirkan empat program berbeda, termasuk Layar Inklusi dan Layar Hukum, yang masing-masing membahas isu-isu keadilan bagi difabel serta hubungan hukum dengan korupsi. Dendy Ariza Putra, penanggung jawab acara, berharap Simoning menjadi inspirasi bagi para sineas muda untuk menciptakan karya yang ramah terhadap semua golongan.

Beberapa hari sebelumnya, pada 25-26 Oktober, SinemAksi 2024 berlangsung di IAIN Ambon dengan konsep Bincang Seni di Lingkaran Integritas (BIS LINTAS).

Melalui kolaborasi antara KPK, GIZ (Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH), dan Sharia Enterprise IAIN Ambon, acara ini mengombinasikan pementasan tarian Maluku, pemutaran film, dan diskusi bersama narasumber inspiratif, seperti Syah Awaluddin dan Ummu Syahidah.

Rangkaian kegiatan di IAIN Ambon juga menghadirkan “Workshop Manyala Dek" yang mengajak para peserta untuk mengembangkan ide cerita antikorupsi, yang diharapkan dapat mendorong kreativitas serta memperluas pemahaman masyarakat tentang isu korupsi.

Direktur Sharia Enterprise IAIN Ambon Mar'atun Shalihah berharap kegiatan ini terus berkembang dan menjadi inspirasi dalam memperkuat gerakan antikorupsi melalui seni budaya.

Sebelumnya, pada 22-23 Oktober, ARTSIDE Universitas Muhammadiyah Bandung mengadakan “Kinemaksi”, hasil kolaborasi KPK dan GIZ, yang menayangkan 12 film antikorupsi. Acara ini menarik hampir seribu peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar di Bandung.

Selain pemutaran film, “Kinemaksi” juga menyajikan seminar, kompetisi esai, musikalisasi puisi, hingga live painting.

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Amir Arief yang memberikan sambutan lewat video menyampaikan harapan agar film antikorupsi mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi.

Para narasumber seperti Bivitri Susanti dan Guru Gembul juga dihadirkan untuk berbagi perspektif mereka, memperkaya wawasan peserta tentang urgensi integritas.

Sebagai pembuka rangkaian kegiatan ini, acara “Gemakan Aksi” digelar di Semarang pada 20 Oktober, mengangkat tema "Perkuat Integritas, Tumpas Ular Penghisap".

“Gemakan Aksi”, yang digagas oleh Tim Victorior Agency bekerja sama dengan KPK, menyasar pelajar SMP dan SMA dengan rangkaian acara seperti Jelajah Lorong, pemutaran film, dan “Seribu Daun”— di mana para peserta menuliskan pesan moral untuk digantungkan pada ranting pohon.

Acara ini diharapkan dapat mengubah pandangan pelajar mengenai pentingnya melawan tindakan korupsi sekecil apa pun. Jeihan Angga, sutradara, menekankan pentingnya edukasi antikorupsi melalui media film, khususnya bagi generasi muda.

Dengan berbagai kegiatan ini, satu dekade ACFFEST semakin memperlihatkan komitmennya dalam mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi.

Melalui kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan komunitas seni, ACFFEST menjadi wadah kreatif sekaligus sarana edukasi yang menginspirasi para sineas muda untuk terus berkarya demi Indonesia yang lebih bersih.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.