Korsel dan Jepang Akan Investigasi Bersama Musibah Pesawat Jeju Air
Korea Selatan akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu.
Foto: ANTARA/AnadoluIstanbul - Korea Selatan mengumumkan pada Senin (6/1) pihaknya akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu.
Pernyataan itu disampaikan Kepolisian Korea Selatan setelah seorang pejabat di Kementerian Kehakiman menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara asal Jepang.
Dalam email tersebut, orang tersebut mengeklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Boeing milik Jeju Air.
"Kami berencana meminta kerja sama dari kepolisian Jepang melalui Interpol dan mengejar kerja sama peradilan pidana internasional melalui jalur diplomatik," kata pihak kepolisian, seperti dikutip dari Yonhap News yang berbasis di Seoul.
Email tersebut juga berisi ancaman untuk meledakkan bom berkekuatan tinggi di beberapa area pusat kota di Korea Selatan, tambah pihak kepolisian.
Pihak berwenang menduga bahwa individu di balik email ini adalah orang yang sama yang telah mengirimkan ancaman serupa melalui email dan faks kepada sejumlah organisasi besar di Korea Selatan sejak Agustus 2003.
Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember, menewaskan seluruh 179 penumpang di dalamnya.
Hanya dua pramugari yang berhasil diselamatkan dari bagian ekor pesawat.
Tim investigasi gabungan yang terdiri dari otoritas Korea Selatan, perwakilan Amerika Serikat, dan para ahli dari Boeing sedang berupaya untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.
Laporan awal menunjukkan bahwa ketiga roda pendaratan pesawat mengalami kerusakan, dan pilot sempat melaporkan kepada menara kontrol bahwa pesawat bertabrakan dengan burung.
Perekam penerbangan yang rusak akibat kecelakaan itu akan dikirim ke Amerika Serikat untuk dilakukan dekripsi data.
Dekripsi data dilakukan sebagai proses mengubah data terenkripsi (yang tidak dapat dibaca) kembali ke bentuk aslinya agar dapat dipahami.
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur