Debut Apik Conceicao di Milan Berujung Gelar
angkat trofi I Pemain AC Milan mengangkat trofi usai memenangi pertandingan final Piala Super Italia antara Inter Milan melawan AC Milan di Taman Al-Awwal di Riyadh, Selasa (7/1) dini hari WIB.
Foto: AFP/FADEL SENNARIYADH – Sergio Conceicao mengakhiripekan pertama yang luar biasa sebagai pelatih AC Milan dengan meraih gelar Supercoppa Italia, Selasa (7/1) dini hari WIB. Milan menjadi pemenang setelah melalui periode penuh drama yang mencakup dua kemenangan comeback, sementara sang pelatih didera demam dan cedera.
Conceicao diangkat sebagai pelatih Milan menggantikan Paulo Fonseca yang dipecat pada Senin (30/12) pekan lalu. Meski mengalami sakit, ia tetap memimpin Milan dari pinggir lapangan untuk menang 2-1 atas Juventus di semifinal pada Jumat (3/1) lalu.
Namun, tantangan lebih berat muncul di final ketika Milan tertinggal dua gol dari rival sekota, Inter Milan, setelah kebobolan di kedua babak. “Tim ini punya karakter. Mereka berhasil menang melawan dua tim hebat pada akhirnya. Saat jeda, pelatih harus mengubah sesuatu. Itu sebabnya mereka membayar saya,” ujar Conceicao.
Dengan semangat juang yang tak kenal lelah, Milan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Saat laga memasuki injury time dan nyaris menuju adu penalti, Tammy Abraham mencetak gol kemenangan dramatis.
Selebrasi para pemain dan staf Milan diiringi emosi dari Conceicao di peluit akhir. Namun, momen bahagia itu sempat terganggu karena Conceicao mengalami cedera akibat tekel keras dari Emerson Royal dan ia harus mendapatkan perawatan sebelum kembali bergabung dengan tim asuhannya.
“Emerson Royal melakukan tekel kartu merah pada saya,” ujar Conceicao sambil tertawa.
“Saya sangat senang untuk para pemain karena ini tidak mudah. Kami punya waktu terbatas untuk bekerja pada detail-detail yang penting bagi saya. Kredit sepenuhnya untuk mereka karena mereka menyerap semua instruksi saya. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi dengan kerendahan hati, kami bisa meraih hasil bagus di Liga Champions dan Serie A,” imbuh dia.
Setelah kemenangan atas Juventus, Conceicao sempat mengaku bahwa dirinya bukan orang yang ramah dan jarang tersenyum. Namun di ruang ganti setelah kemenangan di final Supercoppa, pelatihitu menari sambil menghisap cerutu untuk merayakan momen itu.
- Baca Juga: Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- Baca Juga: Pemain Bulu Tangkis Indonesia Bertumbangan
“Setelah pertandingan, pemain langsung mengatakan saya harus merokok cerutu. Mereka tahu saya punya ritual ini saat memenangkan gelar. Ini adalah gelar ke-13 saya sebagai pelatih. Saya sangat bahagia, gelar ini sangat spesial bagi saya,” ungkap Conceicao. ben/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
- 4 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 5 Mulai Januari 2025, Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Satu Tahun Menjadi 59 Tahun
Berita Terkini
- Ketegangan Politik di Korsel Memanas, Pendukung Yoon Suk Yeol Tolak Upaya Penangkapan Baru
- Semoga Perdamaian segera Dapat Diwujudkan, Utusan Trump Puji Kemajuan di Perundingan Gencatan Senjata Gaza
- Hasil Studi Tunjukkan Nyamuk dengan Sperma Beracun Dapat Cegah Penyebaran Penyakit
- Untuk Tingkatkan Keselamatan, Jeju Air Pangkas 1.880 Penerbangan pada Kuartal Pertama 2025
- Rem Blong, Kecelakaan Bus Pariwisata di Batu Sebabkan Empat Orang Tewas