Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tekanan Rupiah - Masih Banyak Anggota Kadin Tak Paham soal Fasilitas Lindung Nilai

Korporasi Diminta Tak Borong Valas

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan biaya hedging harus lebih murah dari saat ini, yakni lima persen untuk tenor satu bulan dan enam persen untuk tenor enam bulan. "Perlu diberi sesuatu, bukan gratis. Tetap bayar, tetapi caranya dipermudah dan ongkosnya jangan mahal-mahal," kata Benny di Jakarta, pekan lalu.

Dia mengatakan, dengan rate yang masih mahal itu, tak banyak pengusaha memanfaatkan fasilitas tersrbut. Dia mengungkapkan anggota Kadin yang memahami hedging baru sedikit. "Mungkin 10-15 persen belum mengetahui cara hedging kalau perusahaan kecil," ucapnya. Benny menyarankan eksportir berbahan baku sumber daya alam (SDA), diwajibkan untuk mengonversikan 100 persen devisa hasil ekspornya ke rupiah.

Sebaliknya, untuk eksportir yang melakukan impor akibat bahan bakunya tidak ada di dalam negeri, perlu diberikan keringanan. "Untuk sektor yang bahan bakunya SDA seharusnya diwajibkan.

Kalau yang gunakan bahan baku impor karena di sini bahan bakunya tidak ada harusnya diringankan," jelasnya. Selain itu, dia mengemukakan, lebih baik mekanisme hedging dibenahi oleh BI. "Mending hedging dipermudah dan dipermurah," kata dia.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top