Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korea Utara akan Kerahkan Peluncur Roket Ganda Baru Tahun Ini

Foto : AFP/KNS/KCNA

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa sistem peluncur roket ganda 240 mm di lokasi yang dirahasiakan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara akan melengkapi militernya dengan peluncur roket ganda 240 mm yang baru mulai tahun ini, kata media pemerintah KCNA pada Sabtu (11/5). "Perubahan signifikan" pada kemampuan tempur artileri tentara sedang berlangsung.

Pemimpin Kim Jong Un pada hari Jumat memantau uji coba sistem roket yang "diperbarui secara teknis" dengan menggunakan peluru tajam, kata Kantor Berita Pusat Korea resmi Pyongyang.

Pengumuman ini muncul ketika para analis mengatakan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir mungkin sedang menguji dan meningkatkan produksi artileri dan rudal jelajah sebelum mengirimnya ke Russia untuk digunakan di Ukraina.

Pyongyang pada Februari lalu mengatakan pihaknya telah mengembangkan sistem kendali baru untuk peluncur roket ganda 240 mm yang akan menghasilkan "perubahan kualitatif" dalam kemampuan pertahanannya, dan bulan lalu melaksanakan uji coba penembakan peluru baru.

Peluncur roket yang diperbarui akan "dikerahkan ke unit Tentara Rakyat Korea sebagai peralatan pengganti dari tahun 2024 hingga 2026", kata pada Sabtu.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada AFP, pihaknya tidak dapat mengkonfirmasi peluncuran uji coba pada hari Jumat tersebut.

Namun Pyongyang mengatakan delapan peluru telah "mencapai target untuk secara intensif membuktikan keunggulan dan kekuatan destruktif dari sistem peluncur roket ganda 240mm yang diperbarui".

Gambar-gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korut memperlihatkan pemimpin Kim berbincang dengan para pejabat militer selama pemeriksaan peluncur, serta apa yang tampaknya merupakan uji coba sistem tersebut.

Uji coba tersebut juga membuktikan kekuatan "peluru yang dapat dikendalikan untuk beberapa peluncur roket", tambahnya.

Negara yang sebagian besar terisolasi ini baru-baru ini memperkuat hubungan militer dengan Russia, dan Pyongyang bulan lalu berterima kasih kepada Moskow karena menggunakan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk memblokir pembaruan panel ahli PBB yang memantau sanksi senjata internasional terhadap rezim Kim.

Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduh Korea Utara memasok senjata ke Russia, meskipun sanksi PBB melarang tindakan tersebut.

KCNA mengatakan pada Sabtu, Kim membahas cara untuk meningkatkan produksi sistem peluncur roket dan peluru baru ke "tingkat tertinggi".

Pernyataan itu juga mengatakan "perubahan signifikan akan segera dilakukan dalam meningkatkan kemampuan tempur artileri tentara kita", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Hubungan antar-Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang menyatakan Korea Selatan sebagai "musuh utama". Mereka telah membuang lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi dan mengancam perang atas pelanggaran teritorial "bahkan 0,001 mm".

Selagi meningkatkan ancaman militernya terhadap Korea Selatan, Korea Utara "juga menunjukkan niatnya untuk berpartisipasi dalam ekspor senjata dan kegiatan ekonomi terkait pertahanan lainnya melalui kemajuan teknis yang berkelanjutan," kata Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korea Utara di seoul.

Dalam konteks konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Pyongyang "secara tidak langsung telah memverifikasi kinerja senjata yang ada" dengan memasoknya ke Russia, katanya kepada AFP.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top