Koordinasi Lemah Hambat Penurunan "Stunting"
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminjau posyandu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (19/10).
Dia meminta Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) agar memperhatikan wilayah dengan prevalensi stunting di atas 30 persen seperti NTT, Sulawesi Barat, Papua, NTB, Aceh, dan Papua Barat. Wilayah-wilayah juga memiliki masalah yang sama terkait kasus kematian ibu dan bayi.
"Kami mohon titip untuk ikut bersama-sama mempercepat penurunan stunting di wilayah-wilayah tersebut," jelasnya.
Hasto menyebut, pemberian tablet tambah darah kepada remaja yang mau nikah belum sukses. Demikian juga pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif juga masih belum memenuhi target.
Meski begitu, dia optimistis target penurunan stunting 14 persen pada 2024 dapat dicapai dengan melihat tren penurunan stunting yang terjadi hingga saat ini.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung menunjukkan tren yang positif. Sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif, dari 27,28 persen di Tahun 2016, menjadi 15,2 persen di Tahun 2022. "Pencapaian di tahun 2022 ini menempati peringkat ke-3 provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia," ucapnya.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya