Koneksi Internet Jadi Penentu Hidup dan Matinya Warga Myanmar di Zona Konflik
Pembatasan Internet I Seorang pria di Naypyidaw, Myanmar, menggunakan ponselnya untuk membuka aplikasi media sosial Facebook. Otoritas Myanmar amat membatasi koneksi internet setelah junta menggulingkan pemerintah terpilih.
"Pemerintah di seluruh dunia semakin menggunakan metode pembatasan internet selama terjadinya kerusuhan politik sebagai alat untuk membatasi kebebasan berekspresi dan menyembunyikan pelanggaran HAM," kata kelompok hak digital.
Sementara kelompok Access Now melaporkan bahwa Myanmar memberlakukan lebih banyak pemutusan internet daripada negara mana pun dengan 15 pemutusan koneksi, bahkan di beberapa daerah konflik seperti Sagaing, pemutusan koneksi internet hingga kini masih terus berlanjut.
"Pemutusan koneksi itu dilakukan dengan tujuan untuk membatasi kemampuan warga untuk mengatur, mengunggah video protes dan melaporkan serangan udara terhadap warga sipil atau pembunuhan dan penangkapan yang melanggar hukum. Dalam kasus yang paling serius, pemutusan internet dilakukan untuk menutupi pelanggaran dan kekejaman HAM," ucap Wai Phyo Myint, analis kebijakan Asia-Pasifik di Access Now.
Hambat Pasokan
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya